Sabdo Palon dan Sumpah Kehancuran Tanah Jawa
sabdo palon dan sumpah kehancuran tanah jawa--
Dalam suatu kisah disebutkan bahwa dia hidup pada masa Prabu Brawijaya V, raja terakhir dari Kerajaan Majapahit. Namanya dikisahkan dalam Serat Jangka Jayabaya Sabdo Palon oleh pujangga Keraton Solo, Ronggowarsito.
Salah satu syair dalam serat tersebut memuat ramalan kehancuran Islam di Tanah Jawa, terhitung setelah 500 tahun keruntuhan Majapahit. Bait ramalan itu dikenal dengan istilah Sabdo Palon Nagih Janji.
BACA JUGA:8 Wisata Sejarah di Sumsel yang Asik Dikunjungi Saat Liburan, Cocok Untuk Menambah Wawasan Anak
Sumpah Sabdo Palon
Dia menganut kepercayaan Budi, yaitu agama Jawa yang berlaku secara turun-temurun. Dia meramalkan kehancuran Islam di Tanah Jawa, dalam ramalannya yang berbunyi
“Pepesthene nusa tekan janji, yen wus jangkep limang atus warsa, kepetung jaman Islame, musna bali marang ingsun, gami Budi madeg sawiji.”
Artinya: “Takdir nusa sampai kepada janji, jka sudah genap lima ratus tahun, terhitung zaman Islam, musnah kembali kepadaku, Agama Budi berdiri menjadi satu.”
BACA JUGA:Sebelum Berkunjung ke Jam Gadang, Ini Fakta Menariknya, Ternyata Hadiah dari Ratu Belanda
Peri Mardiyono dalam buku Sejarah Kelam Majapahit menjelaskan Sabdo Palon memberitahukan tanda-tanda dia akan kembali. Dia bersumpah kembali ke Tanah Jawa pada 500 tahun lagi tepat setelah Majapahit runtuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: