Alamak, Ini Tradisi Brutal para Pria agar Dicap Jantan, Diantaranya Diberi Racun
Salah satu tradisi ekstrem melompati banteng yang sedang mengamuk--
Suku Karo di Ethiopia memiliki ritual ekstrem yang dilakukan oleh para pria untuk membuktikan kejantanan mereka. Peserta diminta untuk melompati seekor banteng yang mengamuk dengan mengenakan baju ulang tahunnya. Tidak peduli seberapa tua usianya, pria dewasa yang tidak mengikuti tradisi ini akan tetap dicap sebagai anak-anak. Itu tandanya dia dianggap belum pantas untuk menikah.
Namun, beberapa pria tetap melangsungkan pernikahan, tanpa terlebih dulu mengikuti ritual ini. Perlu diketahui bahwa menurut hukum Karo, bayi yang lahir sebelum ayah mereka berpartisipasi dalam ritual inisiasi ini dianggap anak haram, dan berdasarkan hukum Karo pula, anak haram tidak diperbolehkan untuk hidup. Anak itu diperbolehkan untuk hidup jika sang ayah telah menjalani ritual ini.
BACA JUGA:Bicara Soal Kekayaan, Pemilik Tanggal Lahir Ini Seperti Punya Sumur Uang
3. Berburu Singa
Suku Maasai mewajibkan anak laki-laki mereka untuk berburu singa, hanya dengan menggunakan tombak dan perisai. Di masa lalu, anak laki-laki diminta untuk berburu sendirian. Namun, karena populasi singa terus menurun, tradisi ini telah berubah, dan saat ini anak laki-laki dari suku Maasai diminta berburu dalam kelompok.
Berburu singa adalah aksi yang sangat berbahaya, dan karena itu memiliki unsur berbahaya, kegiatan ini dianggap cocok untuk ritual kejantanan bagi anak laki-laki suku Maasai. Ketika anak laki-laki suku Maasai berburu singa, mereka telah menunjukkan keberanian mereka. Namun, suku Maasai tidak berburu singa yang terluka atau lemah. Juga, mereka tidak berburu singa betina karena mereka diyakini sebagai pemberi kehidupan.
BACA JUGA:Menurut Primbon Jawa, Garis Tangan Pemilik Tanggal Lahir Ini Mudah Cari Uang
4. Rela 4 Kali Diberi Racun
Ritual kedewasaan Matis dari empat fase yang sangat menyakitkan. Pada tahap pertama, racun diteteskan pada mata pria muda. Suku Matis percaya bahwa hal tersebut akan membantu meningkatkan indera penglihatan anak laki-laki mereka. Tahap kedua dan ketiga melibatkan siksaan fisik, tubuh para pemuda akan dicambuk dan dipukuli berulang kali.
Pada tahap akhir, para pemuda disuntik dengan racun Kampo, yang diekstrak dari katak monyet. Kampo tidak bersifat halusinogenik, meskipun dapat menyebabkan respon psikologis yang ekstrem. Selain itu, racun ini juga dapat menyebabkan berbagai efek pada tubuh seperti muntah dan gerakan usus yang tak terkendali. Suku Matis sangat percaya bahwa Kampo mampu meningkatkan daya tahan dan kekuatan anak laki-laki mereka, dan membuat mereka menjadi pria sejati dan pemburu yang mahir.
BACA JUGA:Nasibnya Jadi Orang Kaya, Shio Ini Tidak Pernah Kekurangan Uang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: