Iklan RBTV Dalam Berita

Pupuk Keharmonisan Keluarga dengan Rutin Mengamalkan Sholawat Berikut

Pupuk Keharmonisan Keluarga dengan Rutin Mengamalkan Sholawat Berikut

Sholawat untuk memupuk keharmonisan keluarga--

Shalawat Asyghil bermakna Shalawat untuk menyibukkan, atau mengalihkan. Kata (أَشْغِل) dalam bahasa Indonesia bermakna “Sibuk”. Maksud tujuannya adalah mengalihkan perhatian orang dzalim kepada orang-orang yang dzalim juga, jangan sampai mencederai orang-orang yang baik.  

BACA JUGA:Pinjol OK Bank Resmi OJK Tawarkan Limit Hingga Rp200 Juta Bunga Ringan, Simak Cara Pengajuannya

  

Nisbat Sholawat ini kepada salah satu wali besar yang merupakan ulama beken di zamannya Sayyidina al-Imam al-Habib Ahmad Bin Umar al-Hinduan Al-Baalawi. 

  

Shalawat ini sering dibaca oleh para Ulama Nusantara dalam berbagai acara istighatsah (doa bersama) serta dibaca oleh masyarakat luas diberbagai masjid, mushalla dan majelis-majelis taklim. 

  

Dengan wasilah perantara sholawat ini, umat Muslim selain memohonkan sholawat dan salam atas Nabi Muhammad  SAW, keluarga, dan sahabatnya. 

  

Shalawat ini bertujuan meminta kepada Allah agar umat Islam diselamatkan dari kejahatan orang-orang yang dzalim. Wasilah merupakan sebuah kebiasaan dari masa ulama-ulama terdahulu, para salafus shaleh untuk doa segera terkabul. 

  

Keadaan yang dihadapi oleh penulis Sholawat ini, Imam Jafar Ash-Shadiq, melatar belakangi penggunaan kata (الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ) karena beliau menjadi Incaran orang banyak. 

BACA JUGA:Berikut Syarat dan Pengajuannya KUR Mandiri Rp500 Juta Tahun 2023, Segini Cicilannya per Bulan

 

Dzurriyah keturunan Rasulullah SAW memang memegang sebuah peran besar dalam sistem pemerintahan masa itu, oleh karenanya Imam Jafar Ash-Shadiq memohon pertolongan Allah melalui Sholawat  Asyghil agar terlepas dari jeratan masalah politik yang  pelik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: