Iklan RBTV Dalam Berita

Green Boots, Mayat Abadi di Gunung Everest yang Sampai Sekarang Masih Sering Dijumpai Pendaki

Green Boots, Mayat Abadi di Gunung Everest yang Sampai Sekarang Masih Sering Dijumpai Pendaki

Green boots yang masih bisa dijumpai pendaki Gunung Everest--

Beberapa tahun lalu, ada dua pendaki Nepal tewas saat mencoba mengambil jenazah dari Everest pada tahun 1984. Sebaliknya, jenazah sering dibiarkan tergeletak di atas gunung.

 

"Saya tidak percaya apa yang saya lihat di atas sana," tulis pembuat film Everest Elia Saikaly di Instagramnya.

 

Sebelas orang tewas saat mendaki Gunung Everest pada musim semi itu yang menjadi sprint pendakian paling mematikan dalam ingatan baru-baru ini. Pada tahun 2015, longsoran salju melanda Everest menewaskan sedikitnya 19 orang. Dua meninggal dunia ketika mendaki gunung selama musim pendakian musim semi lalu.

 

Kasus lain, seorang pria Amerika dalam perjalanan ke puncak. Kemudian tahun 2023 telah ditandai dengan 4 kematian di awal musim pendakian.

BACA JUGA:Proses Mudah dan Cepat Cair, Ternyata 12 Pinjol Resmi Ini Tidak Ada DC Lapangan

 

Pihak Nepal telah mengeluarkan rekor 463 izin bagi orang yang ingin mendaki Gunung Everest. Termasuk para sherpa yang menemani pendaki, berarti sekitar 900 orang akan berusaha mendaki gunung tersebut selama musim pendakian 2023.

 

Lhakpa Sherpa, yang merupakan pemegang rekor untuk puncak Everest terbanyak, mengatakan dia melihat tujuh mayat dalam perjalanan ke puncak gunung pada tahun 2018.

 

Ingatannya adalah pengingat yang suram bahwa mengeluarkan mayat dari Gunung Everest adalah tugas yang mahal dan berpotensi mematikan, dan mungkin sebaiknya dibatalkan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: