Data BMKG Wilayah Ini Kekeringan, Diantaranya Sumbar, Sumsel, Riau, Bengkulu dan Lampung
Data BMKG Wilayah Ini Kekeringan, Diantaranya Sumbar, Sumsel, Riau, Bengkulu dan Lampung--
Pelaksana tugas (Plt) Deputi BMKG Urip Haryoko menuturkan puncak kekeringan itu diprediksi terjadi pada September dan Oktober.
“Jika puncak yang dimaksud adalah periode kering sebagai dampak El Nino di Indonesia, maka akan dirasakan pada bulan bulan September - Oktober," ujar dia.
“Karena periode tersebut merupakan puncaknya musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia," lanjut dia.
Pada bulan yang sama, berdasarkan prediksi curah hujan bulanan BMKG, beberapa wilayah akan mengalami curah hujan bulanan dengan kategori rendah (0-100 mm/bulan), utamanya pada Agustus - September - Oktober.
Wilayah-wilayah itu, meliputi Sumatera bagian tengah hingga selatan, pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, sebagian besar Sulawesi, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku dan Papua bagian selatan.
Ini faktor utama pengering Indonesia:
1. El Nino
El Nino merupakan anomali suhu di Samudera Pasifik yang memicu penurunan curah hujan secara global, termasuk di Indonesia.
Menurut keterangan BMKG, dampak El Nino tergantung pada intensitas El Nino, durasi El Nino, dan musim yang sedang berlangsung.
"Dampak El Nino di Indonesia umumnya terasa kuat pada musim kemarau yaitu pada bulan-bulan Juli-Agustus-September-Oktober."
Dikutip dari Ikhtisar Cuaca Harian BMKG yang terakhir diperbarui, El Nino sudah tergolong moderat meski dampaknya tidak signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: