Iklan dempo dalam berita

Data BMKG Wilayah Ini Kekeringan, Diantaranya Sumbar, Sumsel, Riau, Bengkulu dan Lampung

Data BMKG Wilayah Ini Kekeringan, Diantaranya Sumbar, Sumsel, Riau, Bengkulu dan Lampung

Data BMKG Wilayah Ini Kekeringan, Diantaranya Sumbar, Sumsel, Riau, Bengkulu dan Lampung--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Laporan terbaru dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), ada kemungkinan lebih dari 95 persen El Nino bakal berlangsung hingga Februari 2024 disertai dengan dampak iklim yang luas.

El Nino telah menjadi salah satu dalang di balik kenaikan suhu global yang bahkan melebihi rekor El Nino kuat terakhir pada awal 2016.

El Nino merupakan fenomena peningkatan suhu lautan yang biasanya terjadi setiap dua hingga tujuh tahun di Pasifik tengah dan timur. Dampaknya, fenomena ini menyebabkan kenaikan suhu udara di seluruh dunia.

 

BACA JUGA:Dampak Parah El Nino, Luas Panen Padi dan Produksi Beras Susut, Bengkulu Ratusan Hektare Sawah Kering

 

Di Indonesia, fenomena ini berdampak pada 63 persen wilayah tanah air. Menurut data BMKG, beberapa daerah yang akan terdampak cukup kuat adalah sebagian besar wilayah Sumatera seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, dan Lampung.

Selain itu, seluruh Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara diprediksi memiliki curah hujan paling rendah dan berpotensi mengalami musim kering yang ekstrem.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengungkap El Nino memicu bahaya kekeringan di sejumlah daerah pulau Jawa.

 

BACA JUGA:Puncak Kemarau September 2023 Ini, Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan Terdampak

 

“Situasi tersebut memicu bahaya kekeringan, seperti di Pulau Jawa," kata Abdul dalam keterangan tertulisnya.

BNPB telah menerima laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim), terkait bahaya kekeringan. Menurutnya, solusi jangka pendek dengan distribusi air bersih kepada warga perlu dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: