79 Persen Wilayah Indonesia Masuk Kemarau, 9 Provinsi AWAS, 15 WASPADA dan 23 SIAGA
Kemarau melanda Indonesia, warga diminta siaga--
Berdasarkan data IQAir pada Senin (4/9) pukul 06.00 WIB kualitas udara di Jakarta mulai membaik dari status tidak sehat menjadi sedang dengan indeks kualitas udara AQI US 95 dan polutan utama PM2.5. Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 6,6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
Cuaca Jakarta pagi ini beberapa awan dengan suhu 24 derajat celcius, kelembapan 62%, angin 11,1 hm/h dan tekanan 1.012 mbar.
Dalam rangking kota AQI langsung dari beberapa kota di Indonesia, hari ini pukul 06.00 WIB kota Mempawah, Kalimantan Barat masuk dalam rangking nomer satu dari 10 rangking kota berpolusi tidak sehat.
Pada pagi ini kota berpolusi buruk di dominasi dari Kalimatan mulai dari barat, tengah hingga selatan. Dan kota Jakarta hari ini tidak masuk dalam jajaran 10 rangking kota berpolusi tidak sehat.
Buruknya kualitas udara di wilayah lain Indonesia juga dipengaruhi kebakaran hutan di banyak titik.
Fenomena El Nino juga ikut memperparah kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Beberapa pihak memprediksi karhutla tahun ini akan lebih parah dibandingkan dua tahun sebelumnya (2021-2022).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyerukan dampak dari iklim ekstrem El Nino di Indonesia dapat mengurangi curah hujan dan memicu terjadinya kekeringan. Pada tahun 2024 mendatang diprediksi akan menjadi tahun terpanas di dunia.
Auriga Nusantara telah berhasil mengumpulkan beberapa fakta selama dua dekade terakhir (2001-2019) bahwa kelalaian manusia berkontribusi besar dalam karhutla. Sebagian besar titik panas berada di lahan gambut, terutama di Kalimantan Tengah, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Papua.
Hal ini yang menyebabkan kebakaran semakin sulit dipadamkan. Api menjalar di perut gambut dan memicu bencana asap.
Titik panas cenderung meninggi di kabupaten yang sama di 7 provinsi yakni dengan proporsi hotspot:
• Riau (19%)
• Kalimantan Tengah (19%)
• Kalimantan Barat (13%)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: