Iklan dempo dalam berita

Mitos Janur Kuning, Benarkah Jika Tidak Layu Pengantin Masih Perjaka dan Perawan

Mitos Janur Kuning, Benarkah Jika Tidak Layu Pengantin Masih Perjaka dan Perawan

Mitos pada janur kuning, benarkah jika tidak layu pengantinnya masih perjaka dan perawan?--

3. Janur Kuning Enggak Boleh Digunting

Janur Kuning yang dibuat hiasan dalam pernikahan enggak boleh digunting dan cukup disuwir-suwir saja. Tata cara ini menyimbolkan agar pernikahan yang dijalani, meski banyak rintangan dan persoalan sampai perasaannya seperti disuwir-suwir, harus tetap tabah menjalaninya. Daun janur yang dipakai adalah daun muda seperti daun kelapa, rumbia atau enau.

4. Budaya Janur Kuning Menyebar hingga ke Bali 

Tradisi janur kuning selain pada budaya Jawa juga terdapat pada budaya Sunda dan Bali. Di Bali, janur kuning dinamakan penjor. Nama lain sesuai penempatannya, seperti kembar mayang yang menjadi dekorasi pada prosesi midodareni dan panggih pada adat Jawa. Dinamakan juga umbul-umbul, mayang sari, dan gagar mayang.

BACA JUGA:Tanda Cinta kepada Istri, Saat Menikah Bule Arthur Berikan Mahar Ini, Sayang sekarang Semuanya Tiada Guna

Kembar mayang berupa janur yang dirangkai berpasangan yang menyimbolkan bahwa pengantin harus mempunyai perasaan yang sama antara hati dan kemauannya. 

Terdapat juga kembar mayang yang dianyam berbentuk keris, bermakna melindungi dari marabahaya serta diharapkan pengantin berhati-hati dalam mengarungi biduk pernikahan.

Kemudian bentuk belalang yang bermakna agar terhindar dari halangan yang menimpa, bentuk payung sebagai simbol pengayoman, dan bentuk burung sebagai simbol merpati yang selalu setia. 

Janur Kuning juga menyimbolkan kebahagiaan, sebuah harapan bagi yang melangsungkan acara sakral tersebut agar bersinar, diberkahi, dan berakhir dengan kebahagiaan.

BACA JUGA:El Nino Bisa Pemicu Ledakan Kasus DBD hingga KLB, 4 Daerah Ini Perlu Perhatian Ekstra

5. Mitos Janur Kuning 

Terdapat mitos tentang ketahanan warna janur yang dipasang. Apabila janur tidak layu sampai acara selesai, menandakan sepasang pengantin tersebut masih perjaka dan perawan.

Janur Kuning

Janur kuning merupakan daun muda dari beberapa jenis tumbuhan palma besar, terutama kelapa, enau, dan rumbia. Tak hanya berfungsi sebagai penanda jalan atau pernikahan, janur kuning ternyata memiliki makna dan simbol yang lebih agung daripada sekadar sebuah penanda.

Janur kuning memang identik dengan pesta pernikahan. Bahkan, ada ungkapan "sebelum janur kuning melengkung" yang menggambarkan sebuah pernikahan yang belum terlaksana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: