Tolak Pinangan Pejabat Negara dan Pangeran, Bidadari Jawa Ini Pilih Tentara, Muncul Hari Patah Hati Pertama
![Tolak Pinangan Pejabat Negara dan Pangeran, Bidadari Jawa Ini Pilih Tentara, Muncul Hari Patah Hati Pertama](https://rbtv.disway.id/upload/b465b7a58372726e69eb04c7c2cf83ef.jpg)
Tolak Pinangan Pejabat Negara dan Pangeran, Bidadari Jawa Ini Pilih Tentara, Muncul Hari Patah Hati Pertama--
Tolak Pinangan Pembesar Beristri
Kecantikan dan berbagai talenta sang putri raja itu tidak hanya membuat lelaki-lelaki kebanyakan terpesona.
Banyak nama besar pemimpin negeri ini yang jatuh hati padanya. Mulai dari panglima tentara, Sultan, Perdana Menteri, dan bahkan presiden pun jatuh hati kepadanya.
Beberapa pangeran dari Keraton Surakarta juga menaruh hati pada Gusti Nurul, salah satunya Kolonel Gusti Pangeran Haryo Djatikusumo. Djatikusumo adalah Kepala Staf Angkatan Darat Indonesia yang pertama.
Sang Kolonel mencoba meminangnya, tapi Gusti Nurul memiliki prinsip antipoligami. Ia menolak pinangan Djatikusumo yang saat itu telah beristri. Meski hidup dan besar di lingkungan keraton yang kental dengan tradisi selir, Gusti Nurul teguh memilih jalan hidup dengan pemikiran yang melampaui zamannya, yaitu menolak dipoligami.
Tak hanya panglima tentara, sejumlah nama besar lainnya juga pernah jatuh hati padanya.
Ada nama Sultan Hamengkubuwono IX yang sudah memiliki beberapa istri berniat juga untuk meminangnya. Gusti Nurul bergeming, ia menolak tatkala ayahnya mengatakan bahwa Hamengkubuwono IX berniat untuk meminangnya.
Dua Pemuja Rahasia Sang Putri
Ada seorang pemuja Gusti Nurul yang cukup unik, dia juga pembesar negeri ini. Nama orang itu adalah Sutan Sjahrir.
Setiap kali ada rapat kabinet di Jogjakarta, Perdana Menteri RI yang pertama ini selalu mengutus sekretaris pertamanya, Siti Zubaidah Usman, ke Pura Mangkunegara. Tujuannya tak lain untuk mengantarkan hadiah yang dibelinya di Jakarta.
Hadiah dari Sjahrir biasanya berupa kain sutra, tas, atau jam tangan. Setiap memberikan hadiah, Sjahrir juga melampirkan sepucuk surat di dalamnya. Gusti Nurul rajin membalas surat dari Sjahrir.
Meski tampak jatuh hati, Sutan Sjahrir yang juga pendiri Partai Sosialis Indonesia (PSI) itu tak pernah menyambangi Gusti Nurul ke Pura Mangkunegara.
Namun setelah Gusti Nurul menikah, Sjahrir pernah datang ke sana. Gusti Nurul mengaku ketika sesi foto bersama, Sjahrir selalu mengambil posisi ada di dekatnya. Namun suaminya tidak cemburu.
Gusti Nurul pernah mendapat undangan dari Presiden Soekarno ke Istana Cipanas. Ia datang bersama ibunya, Gusti Kanjeng Ratu Timur.
Di Istana Cipanas, Presiden Soekarno meminta pelukis Basuki Abdullah untuk melukis Gusti Nurul. Bung Karno memajang lukisan sang putri raja di ruang kerjanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: