Iklan dempo dalam berita

Siang Malam Kerja Tanpa Upah, Ternyata Ada Dampak Positif Kerja Paksa Zaman Penjajah Belanda dan Jepang

Siang Malam Kerja Tanpa Upah, Ternyata Ada Dampak Positif Kerja Paksa Zaman Penjajah Belanda dan Jepang

Dampak positif kerja paksa zaman penjajahan--

Sistem ini mengharuskan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya sebesar 20 persen untuk ditanami komoditi ekspor, seperti kopi, tebu, dan tarum/indigofera. Hasil tanaman tersebut akan dijual kepada pemerintah kolonial Belanda dan hasilnya juga diserahkan kepada pemerintah kolonial.

Sedangkan penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari pada kebun milik pemerintah Belanda sebagai pembayaran pajak. Sistem tanam paksa adalah sistem yang kejam dan lebih keras kepada masyarakat Indonesia.

Dalam pelaksanaannya, sistem tanam paksa ini dilakukan atas beberapa kondisi yang menjadi latar belakangnya. 

BACA JUGA:Cek di Situs Ini Sekarang, Agar Tidak Ketinggalan Pencairan Bansos PKH Tahap 4 Bulan Oktober 2023

• Belanda mengalami krisis ekonomi pasca kejayaan Napoleon Bonaparte (1803-1815) di Eropa 

• Terjadinya perang kemerdekaan Belgia yang menyebabkan pemisahan wilayah pada tahun 1830 

• Besarnya biaya untuk menumpas Pemberontakan Diponegoro (Perang Jawa 1825-1830) 

• Kas Belanda kosong dan utang Belanda yang sangat banyak 

• Pemasukan dari penanaman kopi tidak cukup untuk menutupi kekosongan keuangan 

• Kegagalan praktik liberalisasi dalam mengeruk keuntungan tanah jajahan Hindia Belanda

Berikut ini dampak negatif dari tanam paksa yang dirasakan masyarakat Indonesia:

1. Penanaman padi jadi terganggu karena waktu untuk budidaya tanaman perdagangan ekspor bersamaan dengan persiapan lahan padi

2. Menghambat perkembangan desa dikarenakan penduduk lebih senang tinggal di desa dan kurangnya wawasan

BACA JUGA:Kisah Negeri Sodom dan Penduduknya yang Dihancurkan karena Menyukai Sesama Jenis

3. Adanya sistem upah dan paksaan bagi rakyat untuk menyerahkan tanahnya sebagai pembayaran pajak, hal ini memberatkan sebagian masyarakat Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: