Begini Cara Menggelar Aqiqah Sesuai Sunnah, Termasuk Aturan Daging Aqiqah
Ada cara untuk menggelar aqiqah sesuai dengan sunnah--
BACA JUGA:Lemak Penyebab Perut Buncit Rontok dengan Bahan Alami Ini, Selain Itu Perhatikan Posisi Duduk
Setelah memahami syarat aqiqah, kita perlu mengenali hukumnya. Hukum aqiqah anak merujuk pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah, yang artinya:
“Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dicukur (rambutnya), dan diberi nama.” (HR. Tirmidzi no. 2735, Abu Dawud no. 2527, Ibnu Majah no. 3165. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitab al-Irwa' no. 1165).
Tergadaikan di kalimat tersebut, di antara pendapat para ulama adalah anak yang tidak diaqiqahkan lalu meninggal dunia, maka anak itu tidak akan memberi syafaat bagi kedua orang tuanya.
Hukum aqiqah anak adalah sunnah muakkad menurut jumhur ulama. Sedangkan tata cara aqiqah sudah dijelaskan oleh para ulama dengan berdasarkan pada hadis Rasulullah SAW di atas.
BACA JUGA:Menurut Primbon Jawa, Kedutan Mata Kiri Atas Mitosnya Ada Keberuntungan
Waktu Terbaik Aqiqah
Waktu terbaik untuk melaksanakan aqiqah adalah di hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Hal itu sudah diterangkan dengan jelas pada hadis yang diriwayatkan Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah sebelumnya. Lantas, bagaimana menentukan hari ke tujuh untuk melaksanakan aqiqah?
Disebutkan dalam Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyah bahwa jika bayi lahir siang hari, maka sudah termasuk hari pertama dari tujuh hari. Sedangkan jika bayi dilahirkan pada waktu malam, tidak termasuk dalam hitungan. Hari pertama adalah hari berikutnya.
Namun, menurut Mazhab Syafi’i, aqiqah tetap dapat dilaksanakan setelah melewati hari ke tujuh kelahiran bayi. Ada sebagian yang menggunakan tata cara waktu aqiqah pada 14 atau 21 hari setelah kelahiran bayi. Bahkan, Mazhab Syafi’i tetap menganjurkan aqiqah walaupun anak tersebut telah meninggal dunia sebelum hari ke tujuh.
BACA JUGA:Ada Kepercayaan Orang yang Sudah Meninggal Sering Datang Menemui Manusia, Begini Tandanya
Setelah mengenali syarat aqiqah, penting juga memahami tata cara aqiqah sesuai sunah rasul. Tata cara aqiqah sesuai sunah rasul untuk anak laki-laki dan perempuan sebenarnya sama saja. Perbedaannya hanya terletak pada jumlah kambing yang dikurbankan untuk aqiqah.
1. Menyembelih Kambing
Tata cara aqiqah yang pertama adalah menyembelih kambing. Jumlah kambing yang disembelih untuk aqiqah berbeda antara anak perempuan dan laki-laki. Untuk aqiqah anak perempuan orang tua menyiapkan satu ekor kambing. Sementara untuk anak laki-laki, orang tua menyembelih dua ekor kambing.
Syarat aqiqah terkait kambing yang disembelih sama dengan hewan kurban, yaitu kambing yang berkualitas, baik dari segi jenis hingga usia. Kambing tersebut juga harus bebas dari cacat dan penyakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: