Iklan dempo dalam berita

Intip Makna Tradisi Nikah 'Kawin Tangkap' di Sumba, Sempat Viral dan Tuai Kontroversi

Intip Makna Tradisi Nikah 'Kawin Tangkap' di Sumba, Sempat Viral dan Tuai Kontroversi

Intip Makna Tradisi Nikah 'Kawin Tangkap' di Sumba, Sempat Viral dan Tuai Kontroversi--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Pulau Sumba, termasuk masyarakat di Kabupaten Sumba Barat Daya memiliki tradisi kawin tangkap (paneta mawinne). 

Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Desa Mareda Kalada, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi NTT.

BACA JUGA:Mengenal Tradisi Pernikahan 'Malam Bainai' dari Adat Minangkabau, Penuh Makna Bagi Calon Mempelai

Dikutip dari jurnal Kawin Tangkap (Studi Sosiologi tentang Makna dan Praktik Kawin Tangkap di Desa Mareda Kalada, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya, yang dirilis oleh Elsiati Tanggu, dkk. Tradisi kawin tangkap merupakan perkawinan yang dilakukan dengan cara menangkap perempuan dengan paksa untuk dikawinkan dengan seorang pria yang tidak dicintainya.

Dilansir dari berbagai sumber, beberapa waktu lalu viral di media sosial soal kawin tangkap setelah sebuah video menunjukkan wanita yang tengah berdiri di pinggir jalan di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap beberapa pria. 

BACA JUGA:Makna Tradisi Menikah dengan Pohon Pisang di India, Pernah Dilakukan Aktris Bollywood

Saat itu wanita tersebut tengah santai berdiri, tapi dari belakang, para pria langsung menangkap wanita tersebut lalu membopong masuk ke dalam mobil pikap. Sontak saja wanita tersebut kaget dan berteriak.

Ada seorang wanita lainnya yang terlihat membantu agar wanita tersebut masuk ke dalam mobil pikap. Seorang wanita lainnya yang berada di dekat korban sempat menahan segerombolan pria itu untuk tidak membawa wanita tersebut, tapi usahanya tidak membuahkan hasil. 

BACA JUGA:6 Tradisi Pernikahan Nyeleneh di Berbagai Negara, Ada yang Menikah dengan Pohon

Berdasarkan beberapa video yang beredar, aksi penculikan tersebut dinarasikan sebagai bagian dari tradisi kawin tangkap atau kawin paksa. Konon, hal tersebut sudah merupakan tradisi lama di NTT. Video tersebut ramai beredar di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun TikTok @monika_dangga.

Setelah menangkap target, para pria dengan beberapa pemotor langsung tancap gas membawa kabur wanita tersebut. Mereka juga bersorak-sorai gembira karena telah menangkap target untuk dinikahkan secara paksa.

BACA JUGA:5 Fakta Unik Tradisi Pernikahan 'Bajapuik' di Sumatera Barat, Terinspirasi dari Kisah Rasulullah SAW

Lantas, bagaimana sebenarnya tradisi kawin tangkap ini?

Merujuk pada buku Masyarakat Sumba dan Adat Istiadatnya yang ditulis oleh Oe. H. Kapita, kawin tangkap merupakan tahap awal dari proses peminangan perempuan dalam adat masyarakat Sumba. Dalam istilah adat, cara peminangan ini dinamakan piti rambang atau ambil paksa. Dalam hal ini, calon mempelai laki-laki akan ‘menangkap’ calon mempelai perempuannya untuk kemudian dilamar dan dinikahi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: