Mengenal Lebih Dekat dengan Suku Baduy, Serta Tradisi, Norma dan Adat Suku Baduy Luar dan Baduy Dalam
Suku Baduy merupakan suku yang berasal dari provinsi Banten--
Selaim itu, meskipun memiliki tetua adat yang dianggap sebagai orang paling berpengaruh disukunya, namun suku Baduy tetap tunduk terhadap aturan pemerintah. Salah satu contohnya ketika pemerintah mewajibkan adanya protokol kesehatan, maka suku Baduy juga ikut menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Layaknya suku pedalaman pada umumnya, suku Baduy juga menerapkan pola hidup yang berorientasi pada keseimbangan alam. Mata pencaharian mayarakat Suku Baduy umumnya berladang dan bertani. Alamnya yang subur dan berlimpah mempermudah suku ini dalam menghasilkan kebutuhan sehari-hari. Hasil berupa kopi, padi, dan umbi-umbian menjadi komoditas yang paling sering ditanam oleh masyarakat Baduy.
BACA JUGA:Indonesia Kaya, Ada 11 Suku yang Paling Terkenal, Kamu Masuk Suku Mana?
Namun dalam praktek berladang dan bertani, Suku Baduy tidak menggunakan kerbau atau sapi dalam mengolah lahan mereka. Hewan berkaki empat selain anjing sangat dilarang masuk ke Desa di Suku Baduy, hal ini demi menjaga kelestarian alam.
Terdapat tiga ruangan dalam rumah adat Baduy dengan fungsinya yang masing-masing berbeda. Bagian depan difungsikan sebagai tempat menerima tamu dan tempat menenun untuk kaum perempuan. Bagian tengah berfungsi untuk ruang keluarga dan tidur, dan ruangan ketiga yang terletak di bagian belakang digunakan untuk memasak dan tempat untuk menyimpan hasil ladang. Semua ruangan dilapisi dengan lantai yang terbuat dari anyaman bambu.
BACA JUGA:Cocok untuk Perbaikan Keturunan, 5 Suku Ini Terkenal Penghasil Wanita Cantik
Sedangkan pada bagian atap rumah terbuat dari serat ijuk atau daun pohon kelapa. Rumah suku Baduy dibangun saling berhadap-hadapan dan selalu menghadap utara atau selatan. Faktor sinar matahari yang menyinari dan masuk ke dalam ruangan menjadi alasan mengapa rumah di sini dibangun hanya menghadap dua arah itu saja.
Layaknya kebanyakan suku di nusantara, Suku Baduy juga mengenal budaya menenun yang telah diturunkan nenek moyang mereka. Menenun hanya dilakukan oleh kaum perempuan yang sudah diajarkan sejak usia dini. Ada mitos yang berlaku bila pihak laki-laki tersentuh alat menenun yang terbuat dari kayu ini maka laki-laki tersebut akan berubah perilakunya menyerupai tingkah laku perempuan.
BACA JUGA:Saat Kehilangan Orang yang Disayangi, Suku Ini Punya Tradisi Membuat Merinding
Tradisi menenun ini menghasilkan kain tenun yang digunakan dalam pakaian adat Suku Baduy. Kain ini bertekstur lembut untuk pakaian namun ada juga yang bertekstur kasar. Kain yang agak kasar biasanya digunakan masyarakat Baduy untuk ikat kepala dan ikat pinggang.
Selain digunakan dalam keseharian, kain ini juga diperjual belikan. Tidak hanya kain, ada juga kain dari kulit kayu pohon terep yang menjadi ciri khas dari Suku Baduy dalam urusan benda seni. Tas yang bernama koja atau jarog ini digunakan Suku Baduy untuk menyimpan segala macam kebutuhan yang diperlukan pada saat beraktivitas atau perjalanan.
(Putri Nuhidayati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: