Walaupun Banyak Manfaatnya, Minum Air Kelapa juga Harus Pakai Aturan, Ada Risiko Gangguan Ginjal
Efek jika terlalu banyak minum air kelapa--
Kendati konsumsi air kelapa dalam jumlah sedikit hingga sedang memiliki sifat menghidrasi, terlalu banyak mengonsumsinya justru menjadi tidak sehat.
3. Ketidakseimbangan elektrolit
Kandungan kalium yang tinggi pada air kelapa muda dapat menjadi bumerang jika dikonsumsi berlebihan. Bahkan, pada kasus tertentu, seorang pria yang menghabiskan sepanjang hari bermain tenis dan mengonsumsi air kelapa terkena kondisi bernama hiperkalemia.
BACA JUGA:5 Manfaat Air Kelapa Muda untuk Bumil, Nomor 4 Rupanya Menjernihkan Air Ketuban
Hiperkalemia atau kelebihan kalium dalam darah dapat mengarah pada keadaan serius, termasuk gejala lemas dan pusing, hingga kehilangan kesadaran.
4. Kadar gula darah naik
Efek samping air kelapa muda selanjutnya adalah meningkatkan kadar gula darah pada beberapa orang. Meski bukan termasuk minuman manis, tetapi air kelapa muda tetap mengandung karbohidrat dan kalori.
Oleh karena itu, orang dengan gula darah tinggi tidak boleh minum lebih dari satu gelas sehari. Kendati demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan efek samping ini.
5. Tekanan darah terlalu rendah
Air kelapa muda sebenarnya dapat membantu menurunkan tekanan darah. Namun, efek samping air kelapa muda juga termasuk menurunkan tekanan darah hingga terlalu rendah. Belum lagi, jika minuman ini dikonsumsi setelah menelan obat tekanan darah tinggi, justru akan menyebabkan tekanan turun drastis.
BACA JUGA:Selain Segar, Ada 7 Manfaat Mengonsumsi Air Kelapa Secara Rutin Bagi Kesehatan Tubuh
Untuk itu, ingatlah untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi air kelapa muda berdampingan dengan obat-obatan.
6. Gangguan ginjal dan jantung
Efek samping air kelapa muda lainnya adalah menyebabkan gangguan pada ginjal dan jantung. Hal tersebut lantaran air kelapa muda kaya akan kandungan kalium, yang meningkatkan risiko terkena hiperkalemia.
Saat mengalami hiperkalemia, organ ginjal tak mampu membuang kelebihan kalium, sehingga menumpuk dalam darah. Penumpukan kalium dalam darah sendiri lambat laun dapat memengaruhi kinerja organ jantung, seperti detak tidak teratur, nyeri dada, bahkan serangan jantung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: