Sepanjang 2022, Ada 142 Penderita HIV, 14 Orang Meninggal Dunia
Plt Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu Meli Puspasari--
BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mencatat sejak Januari hingga Desember 2022, ada 142 kasus HIV/AIDS yang 14 orang diantaranya meninggal dunia.
BACA JUGA:Kakek Ini Tega Cabuli Cucunya 4 Kali, Ini Motifnya
142 kasus HIV tersebut ditemukan di lima wilayah yakni di Kota Bengkulu sebanyak 108 kasus, Kabupaten Bengkulu Selatan 2 kasus, Kabupaten Utara 3 kasus.
Kemudian di Kabupaten Kepahiang 4 kasus dan Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 23 kasus, sedangkan untuk kasus yang meninggal dunia berasal dari Kota Bengkulu yaitu 6 kasus dan Kabupaten Rejang Lebong yaitu 8 kasus, sedangkan 2 kasus lagi baru masuk pendataan Desember lalu
BACA JUGA:Uji Adrenalin di Event Arung Jeram se-Sumbagsel di Bengkulu Selatan
Dijelaskan Plt Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu Meli Puspasari, untuk kasus HIV yang meninggal dunia disebabkan karena penderita tidak memeriksakan kesehatan sehingga mengalami komplikasi dan telat menerima pengobatan.
"Sepanjang 2022 kami mencatat sebanyak 142 kasus HIV yang ditemukan dan 14 orang meninggal dunia karena terlambat diobati," katanya.
BACA JUGA:Kepala Puskesmas Dikeroyok, Berkembang Isu Liar Motif Pemukulan
Tingginya kasus HIV di Bengkulu, disebabkan penderita cenderung tertutup dan terlambat melapor, sehingga penderita juga terlambat mendapatkan penanganan. Selain itu pola pergaulan anak muda yang bebas ikut menambah potensi HIV di Bengkulu.
Di tahun 2023 ini, Dinas Kesehatan Provinsi akan fokus melaksanakan pemeriksaan tes Human Immunodeficiency Virus (HIV)/AIDS di tempat khusus seperti di wilayah lokalisasi, lapas dan hiburan malam guna menekan penyebaran virus tersebut.
BACA JUGA:11 Pelaku Dugaan Pembakaran Aset di PT BRS Ditetapkan Tersangka Oleh Polisi, Ini Alasanya
"Untuk menghindari adanya peningkatan kasus HIV di Bengkulu, Dinkes terus melakukan pemeriksaan di tempat khusus seperti lokalisasi dan lainnya," tambahnya.
Hal tersebut dilakukan sebab virus HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu rata-rata menyerang beberapa kelompok seperti Ibu Rumah Tangga (IRT) Pengguna Narkotika, Psikotropika dan Obat Terlarang (Napza), Waria dan pekerjaan komersial.
Sepanjang 2022, Ada 142 Penderita HIV, 14 Orang Meninggal Dunia--
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: