Iklan RBTV Dalam Berita

Hanya Bumbu Dapur, Namun 8 Ramuan Ini Dipercaya Bisa Menurunkan Darah Tinggi

Hanya Bumbu Dapur, Namun 8 Ramuan Ini Dipercaya Bisa Menurunkan Darah Tinggi

8 ramuan untuk menurunkan darah tinggi--

3. Bawang putih

Bawang putih merupakan salah satu rempah yang wajib ada pada setiap masakan. Rempah ini juga dipercaya menjadi obat herbal untuk menurunkan tekanan darah secara alami.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bawang putih bisa menurunkan tekanan darah, terutama pada pengidap jenis hipertensi esensial atau primer. Senyawa allicin pada bawang putih diyakini mampu meningkatkan produksi oksida nitrat dalam tubuh. Senyawa ini membuat pembuluh darah lebih rileks sehingga tekanan darah pun dapat menurun.

Selain itu, bawang putih juga diketahui dapat membantu menurunkan kadar kolesterol yang jadi salah satu faktor penyebab hipertensi.

BACA JUGA:Begini Cara Beli Logam Mulia di BSI dengan Sistem Angsur, Cek juga Syarat dan Keunggulannya

4. Basil

Daun basil merupakan salah satu rempah yang memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk menjaga tekanan darah normal pada pengidap hipertensi. Kandungan eugenol di dalam ekstrak daun basil dapat memblokir reaksi kalsium sehingga mampu memperlebar pembuluh darah. 

Cara kerja ini menyerupai obat calcium-channel blocker, salah satu jenis obat hipertensi yang sering kali diresepkan dokter. 

5. Akar kucing

Tanaman akar kucing atau juga dikenal dengan istilah catnip ini seringkali digunakan sebagai obat herbal, termasuk juga untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

Serupa dengan daun basil, akar kucing membantu menurunkan tekanan darah dengan cara menghambat reaksi kalsium dalam sel-sel tubuh. 

BACA JUGA:Exploring Padang Cuisine, A Gastronomic Journey Through Must-Try Authentic Dishes

6. Kayu manis

Selain bawang, kayu manis juga biasa digunakan sebagai penambah cita rasa masakan, kayu manis juga berpotensi menjadi salah satu obat tradisional hipertensi.

Sebuah penelitian menyebutkan kayu manis dapat membantu penurunan tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik, pada orang dengan diabetes tipe 2. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: