Iklan RBTV Dalam Berita

Bagaimana Hukum Puasa Setengah Hari untuk Anak-anak dan Orang Sakit? Begini Penjelasannya

Bagaimana Hukum Puasa Setengah Hari untuk Anak-anak dan Orang Sakit? Begini Penjelasannya

Hukum puasa setengah hari dan puasa orang yang sedang sakit--

Orang ini juga diwajibkan untuk melakukan qada pada hari lain selain Ramadhan dan sebelum bulan suci berikutnya. Hal ini dinyatakan dalam surah Al-Baqarah ayat 187 sebagai berikut:

BACA JUGA:Penting untuk Diketahui! Ini 10 Perbuatan yang Dapat Membatalkan Puasa

“...makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf di masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa” (QS. Al Baqarah [2]:187).

Cara Mengajarkan Anak Puasa Ramadhan

1. Terapkan puasa setengah hari, lebih dulu

Anak punya ketahanan tubuh yang berbeda dengan orang dewasa, ketika mereka merasa lapar dan haus, lebih sulit mengendalikannya. 

Jadi beri waktu puasa untuknya dari pagi hingga siang saja, misalnya dari jam 6 pagi hingga 12 siang, bisa juga dilanjutkan setelah makan siang hingga tiba waktu berbuka puasa. 

Sesuaikan saja dengan kemampuan dan usia anak. Ketika anak sudah terbiasa dan mampu puasa setengah hari, perpanjang masa puasanya, misal dari jam 6 pagi hingga jam 3 sore, begitu seterusnya hingga puasa sehari penuh.

BACA JUGA:Hadits Nabi Tentang Keistimewaan Bulan Ramadhan, Terbebasnya Penghuni Neraka Setiap Malam di Bulan Ramadhan

2. Perhatikan kondisi anak

Melatih anak asalkan mungkin hal yang mudah. Apalagi anak-anak belum terbiasa melakukannya. 

Tidak ada kemampuan anak, karena justru bisa membahayakan kesehatannya. Selain itu, paksa juga bisa membuat anak merasa terpaksa dan tidak menyukai puasa.

3. Berikan pujian pada anak

Ketika menjalankan puasa dengan baik hari ini, jangan ragu memuji anak di depan keluarga karena keberhasilannya memujinya. 

Dengan begini, anak akan bangga untuk melakukan yang lebih baik karena merasa dihargai, dan anak merasa bangga terhadap diri sendiri dan lebih percaya diri bisa melakukan lagi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: