Iklan RBTV Dalam Berita

Mbah Benu Imam Masjid Aolia Gunung Kidul yang Mengaku Telepon Allah, Ternyata Berdarah Biru

Mbah Benu Imam Masjid Aolia Gunung Kidul yang Mengaku Telepon Allah, Ternyata Berdarah Biru

Mbah Benu, pimpinan jamaah Aolia Gunung Kidul yang ternyata memiliki darah biru--

Mbah Benu memiliki hubungan yang erat dengan masyarakat yang tergabung dalam jemaah Aolia. Mayoritas anggota jemaah berasal dari wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah.

BACA JUGA:Khusus Nasabah BCA, Nikmati Layanan BCA PayLater Hingga Rp 20 Juta Bunga Cuma 2 Persen, Ini Caranya

Sebagai sesepuh di daerah Panggang, Gunungkidul, Mbah Benu memimpin jemaah Aolia secara langsung dan disebut sebagai Mursyid atau guru spiritual bagi mereka.

Menurut Musa Assiqbillah, putra ketiga pengasuh jemaah Aolia, komunitas jemaah Aolia tersebar di berbagai daerah, terutama di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mereka sering melaksanakan sholat Id secara bersamaan di berbagai lokasi. Jumlahnya sangat banyak dan tersebar di sekitar 10 titik di Kecamatan Panggang saja. 

Jemaah Masjid Aolia bukanlah sebuah organisasi formal, melainkan merupakan komunitas yang menganut aliran Ahlu Sunah wal Jamaah.

Komunitas ini telah terbentuk sejak sekitar tahun 1983, jauh sebelum kelahiran Mbah Benu. Mbah Benu, atau Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo, yang merupakan Mursyid dari jemaah ini, diyakini memiliki ilmu laduni yang turun tiba-tiba kepadanya. 

BACA JUGA:Cara Pengajuan BRIguna Online, Modal KTP Bisa Cair Dana Rp 100 Juta, Ini Ketentuan Jangka Waktu

Selain itu, ia juga mendapatkan bimbingan dari berbagai Mursyid lainnya, seperti Gus Jogo Rekso di Muntilan, Syech Jumadil Kubro yang dimakamkan di Gunung Turgi, dan Sunan Pandanaran di Klaten. Mbah Benu juga pernah mondok di Pesantren Mbulus dan di daerah Maron, Purworejo.

Dalam ajaran Islam, ilmu dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ilmu kasbi yang diperoleh melalui usaha manusia seperti belajar dan percobaan, serta ilmu laduni yang bersifat rahasia dan diturunkan secara langsung oleh Allah ke dalam hati seseorang.

Jemaah Aolia di Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DIY, telah merayakan hari Lebaran pada Jumat, 5 April 2024, dengan melaksanakan shalat Idul Fitri.

Mereka menetapkan 1 Syawal jatuh pada hari yang sama berdasarkan keyakinan Mbah Benu dan hitungan kalender yang mereka yakini.

BACA JUGA:Cara Aktivasi OVO PayLater, Pembiayaan Belanja Online Sampai Rp 10 Juta Bisa Dicicil 12 Bulan

Ini dilakukan meskipun pemerintah belum memutuskan secara resmi 1 Syawal 1445 H atau Lebaran 2024. Sementara Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1445 pada Rabu, 10 April 2024, dan Nahdlatul Ulama memprediksi jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: