Asal Usul Ketupat Lepet, Tidak hanya Disajikan saat Lebaran, tapi juga Acara Selapan
Hidangan lebaran ketupat lepet--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Asal usul ketupat lepet, tidak hanya disajikan saat lebaran, tapi juga acara selapan.
Dalam perjalanan kuliner Indonesia yang kaya akan tradisi dan cerita, Ketupat Lepet telah menjadi salah satu hidangan yang tak hanya terbatas pada perayaan Lebaran, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari beragam acara, termasuk selapan.
Tapi, tahukah Anda tentang asal usul dari hidangan yang begitu meriah dan berharga ini? Mari kita telusuri lebih jauh, dari akar budaya hingga perannya dalam berbagai upacara tradisional, dan temukan mengapa Ketupat Lepet begitu istimewa bagi masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Bacaan Doa Tahlil Ziarah Kubur Singkat, Teruntuk Orang Tua dan Keluarga yang Sudah Meninggal
Lepet, sebuah kuliner yang tak hanya memanjakan lidah saat momen Lebaran, tetapi juga mengandung makna dan simbolisme yang dalam dalam kebudayaan Indonesia.
Terdengar misterius, bukan? Kata "lepet" sendiri berasal dari perpaduan dua kata, "silep" yang berarti 'kubur atau simpan', dan "rapet" yang berarti 'rapat'.
Kata yang begitu sederhana namun mengandung kedalaman makna ini telah menjadi inti dari sebuah peribahasa terkenal, 'mangga dipun silep ingkang rapet', yang artinya 'mari kita kubur yang rapat'.
Namun, makna Lepet tak berhenti di situ. Selain menjadi hidangan lezat, Lepet juga menyimpan simbol kesucian dan kebersihan.
BACA JUGA:Ketupat Selalu Ada di Hari Spesial Lebaran, Ini Filosofi Ketupat Menurut Sunan Kalijaga
Masyarakat sering memanfaatkannya sebagai gantungan di depan rumah, seperti atap, pintu, dan lainnya, untuk mengusir hal-hal negatif.
Terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan kelapa muda parut dan sedikit garam, Lepet kemudian dibungkus dengan daun kelapa muda atau janur, dan direbus hingga matang.
Meskipun teksturnya mirip dengan lemper dan lontong, Lepet memiliki ciri khasnya sendiri dengan tekstur yang lebih liat dan lengket. Yang membuatnya semakin menarik adalah bentuknya yang unik, menyerupai mayat, lengkap dengan tali tiga melingkar seperti pembungkus jenazah.
Filosofisnya, tali yang melingkari Lepet seperti mayat ini melambangkan bahwa kesalahan seharusnya tidak menjadi dendam yang terus-menerus hingga kematian.
BACA JUGA:Ternyata Sudah Hadir Sejak Abad ke 15 di Era Kerajaan Demak, Ini Sejarah Ketupat Beserta Filosofinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: