Iklan RBTV Dalam Berita

Benarkah Ada Tambang Emas di Gunung Padang? Begini Penjelasannya, Mitos atau Fakta?

Benarkah Ada Tambang Emas di Gunung Padang? Begini Penjelasannya, Mitos atau Fakta?

Apakah benar ada tambang emas di Gunung Padang?--

BACA JUGA:5 Mitos Gunung Padang, Benarkan Menjadi Gerbang untuk Menuju Dunia Lain?

Hal ini menimbulkan dugaan bahwa masyarakat yang hidup sebelum masa penjajahan Belanda telah mengenal keberadaan emas dan melakukan kegiatan penambangan. 

Namun, perlu dicatat bahwa keberadaan pertambangan emas di sekitar Gunung Padang tidak secara otomatis menjamin bahwa di situs itu sendiri akan ditemukan emas atau artefak berharga lainnya. Demikian penjelasan yang disampaikan oleh seorang arkeolog dari Universitas Indonesia.

Menurut Sutikno Bronto, seorang geolog dari Badan Geologi Bandung, Gunung Padang, yang terletak di Cianjur, adalah bekas gunung api purba.

Teori geologi menyatakan bahwa pusat vulkanik gunung api sering mengandung deposit emas yang terbentuk dari magma yang naik ke permukaan bumi. 

BACA JUGA:Deretan Fakta Gunung Padang yang Membuat Arkeolog Dunia Melongo, Indonesia Jadi Sorotan

Namun demikian, potensi emas di Gunung Padang tampaknya terkubur dalam tanah yang sangat dalam dan dalam jumlah yang terbatas, bahkan dalam ukuran mikron. 

Hasil penambangan yang dilakukan oleh warga sekitar hanya menghasilkan sedikit emas, yang dalam istilah geologinya disebut sebagai "bunga-bunga emas". 

Namun, untuk memastikan adanya emas di Gunung Padang, hal tersebut sulit dilakukan mengingat situs tersebut dilindungi oleh Undang-Undang Cagar Budaya yang melarang kerusakan situs untuk tujuan apapun.

Selain potensi kandungan emasnya, Situs Gunung Padang juga menyimpan banyak peninggalan dari peradaban purba. Salah satunya adalah Kujang Gunung Padang, sebuah artefak yang memiliki kemiripan dengan senjata kujang. 

BACA JUGA:Menggegerkan Dunia, Ilmuan Berhasil Ungkap Misteri Gunung Padang

Temuan ini terbuat dari batu dan ditemukan di lokasi yang diyakini telah dihuni sejak minimal 5200 SM.

Selain itu, terdapat spekulasi mengenai keberadaan logam mulia seberat tiga ton, lapisan pasir ayak sebagai peredam gempa, tulisan kuno, dan bahkan semen purba.

Tim peneliti juga yakin bahwa pada masa lalu, ada bangunan yang sengaja ditimbun dengan mendirikan bangunan lain di atasnya, yang kemudian menjadi bangunan berundak Gunung Padang. Hingga kini, jejak peradaban megalitik ini masih menjadi kontroversi di kalangan peneliti.

Jika temuan-temuan dan spekulasi ini terbukti benar, maka akan mengubah pemahaman kita tentang sejarah dunia dan peradaban manusia secara keseluruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: