Iklan RBTV Dalam Berita

Harta Karun di Bengkulu Tidak hanya Emas, Ada juga Perak, Jumlahnya Jauh Lebih Banyak

Harta Karun di Bengkulu Tidak hanya Emas, Ada juga Perak, Jumlahnya Jauh Lebih Banyak

Selain cadangan emas, Provinsi Bengkulu juga memiliki harta karun perak--

Memasuki tahun 2023, dengan adanya penurunan status kawasan hutan lindung (HL)  menjadi hutan Areal Penggunaan Lain (APL), mulai ditindaklanjuti PT. Energi Swa Dinamika Muda (ESDM) untuk menyelesaikan proses AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

"Keseriusan investor PT. ESDM saat ini sedang menyelesaikan AMDAL, karena adanya perubahan sistem penambangan dari teknik underground, menjadi terbuka atau Open-pit mining seperti yang ada di Timika Papua," pungkasnya.

Lumbung Harta Karun Bengkulu

Lumbung harta karun emas murni melebihi Papua, letaknya ada di Bengkulu.

Indonesia terkenal dengan sumber daya alam berupa logam yang sangat melimpah, salah satunya yaitu emas. 

BACA JUGA:Lebong Tandai, Batavia Kecil Penyumbang Emas di Tugu Monas yang Kini Terisolasi

Data dari Ditjen Minerba Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa pada tahun 2021, Indonesia telah menghasilkan sekitar 117,5 ton emas dan hal tersebut berhasil menempatkan Indonesia sebagai negara penghasil emas terbesar nomor 9 di dunia.

Tambang emas yang ada di Indonesia mempunyai volume produksi yang cukup besar dan bisa membuat negara-negara adidaya berlomba untuk ikut serta dalam usaha pertambangan emas di Indonesia. 

Seperti yang kita tahu bahwa emas sendiri dipandang sebagai logam yang paling berharga karena memiliki tekstur yang tidak mudah korosi dan juga memiliki titik cair yang tinggi. 

Sehingga hal itu membuat emas menjadi logam yang paling lunak dan mudah untuk dibentuk. Karakter emas itulah yang menjadikannya sebuah alat barter yang menguntungkan untuk digunakan dalam kebijakan moneter sampai saat ini.

BACA JUGA:Ini 12 Tambang Emas Terbesar di Indonesia, di Daerah Ini Hasilkan Emas 1,9 Juta Ons per Tahun

Selain itu, produksi emas juga biasanya digunakan untuk berbagai peralatan industri, alat-alat elektronik, dan juga keramik. 

Lalu, 40 persen dijadikan sebagai investasi, misalnya saja cadangan untuk bank sentral sebagai jaminan melawan inflasi atau resesi dan 50 persen lainnya untuk perhiasan.

Indonesia sendiri menyumbang kurang lebih 5,8 persen potensi cadangan emas dunia. 

Tak hanya itu saja, produksi emas yang ada di Indonesia diperkirakan mencapai 48 ton per tahun dan berhasil menempati urutan ke 9 penghasil emas terbesar di dunia. Sementara itu, menurut Booklet Tambang Emas Perak 2020 yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM RI, Indonesia telah masuk ke dalam 5 besar negara yang memiliki bahan baku emas di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: