Iklan dempo dalam berita

Harta Karun Tersembunyi di Tanah NTB, Segini Perkiraan Tambang Emas Dompu NTB

Harta Karun Tersembunyi di Tanah NTB, Segini Perkiraan Tambang Emas Dompu NTB

Harta Karun Tersembunyi di Tanah NTB--

Berikut ini merupakan profil dari beberapa tambang emas terbesar di Indonesia, serta prospeknya di masa mendatang.

1. Tambang Emas Freeport

Tambang Emas Freeport dimiliki oleh PT Freeport Indonesia, yang merupakan perusahaan patungan (Joint Venture) antara Freeport-McMoran dengan PT Industri Asahan Alumunium Persero (Inalum), dan saat ini merupakan tambang penghasil konsentrat emas terbesar di Indonesia. 

PT Freeport Indonesia sendiri saat ini tidak menghasilkan emas murni, namun hanya memproduksi konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak, yang seluruhnya diekspor ke pasar luar negeri.

BACA JUGA:KUR BCA 2024, Tabel Angsuran Pinjaman Rp 10-50 Juta dengan Bunga Pinjaman 6-9 Persen Per Tahun

Perusahaan telah mulai melakukan operasi sejak tahun 1972, saat ini tambang emas Freeport beroperasi berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang berlaku hingga tahun 2041.

Berdasarkan data per akhir tahun 2020 lalu, Freeport memiliki sisa cadangan sebanyak 650 ton emas. Dalam proses pertambangannya, tambang emas Freeport menggunakan sistem pertambangan terbuka (open pit) dan juga bawah tanah (underground). 

BACA JUGA:Ini Dia 5 Lokasi di Indonesia yang Menyimpan Harta Karun Nikel, Jumlahnya Capai 17,6 Miliar Ton

2. Tambang Emas Martabe

Tambang Emas Martabe, yang dimiliki oleh PT Agincourt Resources dan berlokasi di Sumatera Utara, merupakan tambang penghasil emas dengan jumlah cadangan emas sebesar 135 ton per akhir tahun 2020. 

Martabe sendiri telah mulai beroperasi sejak tahun 2012, dan memiliki luas area konsesi berdasarkan Kontrak Karya per saat ini sekitar 130 ribu hektar.

BACA JUGA:Bencana Kabupaten Lebong, Air Berangsur Surut lalu Menyusul Longsor dan Jembatan Putus

Cadangan emas Martabe memiliki tingkat endapan sulfidasi tinggi, dengan proses pengolahan menggunakan metode Carbon-in-Leach (CIL), dimana metode ini sedikit lebih mahal daripada metode Heap Leach, namun memiliki tingkat recovery lebih tinggi dalam prosesnya. 

Dengan tingkat kapasitas pabrik pengolahan yang dimiliki mencapai 6 juta ton bijih per tahun, tambang emas ini mampu memproduksi hingga 10 ton emas per tahunnya, serta memiliki sisa umur tambang (life of mine/LOM) selama 14 tahun.

BACA JUGA:7 Daerah yang Punya Harta Karun Emas Hitam Terbesar di Indonesia, Jadi Sumber Energi Terbesar di Dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: