Iklan dempo dalam berita

Wow! Ini Harta Karun di Papua Senilai Rp 30.000 Trilliun yang Belum Digarap, Lokasinya Berisiko Tinggi

Wow! Ini Harta Karun di Papua Senilai Rp 30.000 Trilliun yang Belum Digarap, Lokasinya Berisiko Tinggi

Wow! Ini Harta Karun di Papua Senilai Rp 30.000 Trilliun yang Belum Digarap, Lokasinya Berisiko Tinggi--Foto: ist

Artinya bila mengacu pada harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada April 2023 sebesar US$ 79,34 per barel, potensi minyak di Warim bernilai US$ 2,06 triliun atau Rp 30.646 triliun.

Selain memiliki potensi minyak yang sangat besar, area ini juga menyimpan potensi gas berkali-kali lipat lebih besar dibanding Blok Masela yakni sebesar 47,37 triliun kaki kubik (TCf). Sedangkan, Blok Masela sendiri hanya memiliki potensi cadangan gas sebesar 10,73 TCF.

BACA JUGA:Kalimantan Barat Pemilik Harta Karun, Hasilkan Emas Primer 541,6 Juta Ton, di Sini Lokasinya

Sebelumnya Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto membeberkan guna mengembangkan ladang gas jumbo tersebut, regulator di sektor hulu ini akan meminta restu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Mengingat, area Warim yang berada di dalam area hutan nasional Lorentz.

Menurut Dwi setelah persetujuan dari KLHK didapatkan, SKK Migas akan menawarkan pada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk mau melakukan kegiatan eksplorasi di area Warim. 

Temuan Harta Karun Minyak Raksasa di Papua Dilelang

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa saat ini pemerintah tengah melelang harta karun minyak dan gas bumi (migas) di Papua yakni Blok Warim.

BACA JUGA:Harta Karun Tersembunyi di Daerah Solok Selatan, Seluas 28.840 Ha Menjadi Incaran Negara Lain, Ini Lokasinya

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah membagi Blok Warim menjadi dua Wilayah Kerja (WK) yakni Akimeugah 1 dan Akimeugah 2. 

Kedua WK tersebut diklaim sudah dilelang kepada beberapa perusahaan yang tertarik.

Adapun dia mengklaim ujung persoalan perihal wilayah Blok Warim yang sebelumnya bersinggungan dengan Taman Nasional Lorentz yang dilindungi oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) sudah selesai. 

Tutuka mengatakan bahwa pihaknya memotong bagian wilayah yang bersinggungan dengan Taman Nasional Lorentz sebesar 10%.

BACA JUGA:Penemuan Harta Karun Kerajaan Sriwijaya di Hutan, Pasca Terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan Karhutla di Sumsel

Blok Migas yang Ditawarkan Belum Laku

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat lima wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas) dalam penawaran WK migas tahun 2023 belum laku. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: