Iklan RBTV Dalam Berita

Perburuan Harta Karun di Kapal Flor de la Mar Rp 34,6 Triliun yang Tenggelam di Selat Malaka

Perburuan Harta Karun di Kapal Flor de la Mar Rp 34,6 Triliun yang Tenggelam di Selat Malaka

Perburuan harta karun di Kapal Flor De La Mar yang tenggelam--

BACA JUGA:Kapan Bansos PIP 2024 SMA Cair? Berikut Jadwal Lengkap Pencairan dan Syaratnya

Meskipun tampak indah dan megah, Flor de la Mar memiliki sejumlah kelemahan yang menjadi bahan pembicaraan di antara pelaut pada zamannya. Sejumlah orang bahkan menganggapnya membawa 'karma buruk'.

Flor de la Mar memulai pelayaran perdana pada tahun 1502 di bawah komando nakhoda Estevao da Gama, sepupu dari penjelajah terkenal Vasco da Gama. Kapal ini berhasil meraih sukses di India, mengumpulkan rampasan yang melimpah sebelum akhirnya berlayar kembali ke Portugis.

Namun, dalam perjalanan pulang, kapal ini mengalami masalah. Desainnya yang rumit membuatnya tidak cocok untuk mengarungi perairan yang dilaluinya, dan akhirnya Flor de la Mar mulai bocor, menghadirkan tantangan besar bagi awak kapal.

BACA JUGA:Begini Cara Mengetahui Apakah Suami Merasa Puas Setelah Berhubungan!

Meskipun lubang pada Flor de la Mar berhasil ditambal, kapal tersebut tiba di pelabuhan tujuan dengan keterlambatan beberapa bulan dari jadwal yang direncanakan.

Namun, masalahnya belum terselesaikan sepenuhnya, dan Flor de la Mar dipaksa untuk melanjutkan perjalanannya.

Dibawah pimpinan seorang nakhoda yang baru, kapal itu melakukan misi dagang kedua ke India beberapa tahun kemudian.

Namun, kebocoran kembali terjadi dalam perjalanan pulang. Kondisi tersebut memaksa kapal untuk menghentikan perjalanan setengah jalan.

BACA JUGA:Kapan Bansos PIP Cair? Berikut Jadwal PIP 2024 SMP Cair, Jumlah Bantuan Rp 450.000

Kemudian, Flor de la Mar diubah menjadi bagian dari armada patroli di Hindia Timur, menjelajahi dan merampas segala yang dianggap berharga.

Selama empat tahun berikutnya, kapal ini berfungsi sebagai kapal perang, turut serta dalam penaklukan wilayah-wilayah penting secara budaya dan ekonomi seperti Socotra, Muscat, Ormuz, dan Goa.

Kapal tersebut menjadi bagian dari skuadron di bawah komando Alfonso de Albuquerque, seorang bangsawan dan laksamana yang kemudian akan menjadi raja muda kedua Portugal di India.

BACA JUGA:Masih Jadi Misteri, Ini 5 Harta Karun Titanic yang Hilang Setelah 112 Tahun Tragedi itu Terjadi

Pada tahun 1511, Albuquerque membidik Malaka di Semenanjung Malaysia. Malaka, yang terletak di persimpangan rute perdagangan regional, menjadi pusat penumpukan kekayaan internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: