Sosoknya Sangat Dikagumi, Ini Perjuangan R.A Kartini Memajukan Kaum Perempuan Indonesia
Perjuangan R.A Kartini memajukan perempuan Indonesia--
Keputusan tersebut membuat teman-temannya di Belanda kecewa. Mereka merasa dikhianati setelah memperjuangkan dukungan Kartini sekolah di Belanda.
Meski demikian, surat permohonan Kartini dan Roekmini untuk belajar di Batavia tidak segera dijawab oleh pemerintah. Mereka memutuskan untuk membuka sekolah bagi anak-anak perempuan di pendopo kabupaten pada Juni 1903.
BACA JUGA:Bagaimana Hukum Islam Tentang Menunda Kehamilan? Apakah Diperbolehkan?
Sekolah itu menekankan pada pembinaan budi pekerti dan karakter anak. Semua aktivitas di sekolah didasari perasaan saling menyayangi dan mencintai.
Sekolah tersebut juga lepas dari pengaruh pemerintah. Kartini mengatur sekolah sesuai dengan gagasan yang ada dalam dirinya. Kebanyakan muridnya adalah anak priyayi di Jepara.
Kartini banyak menghabiskan waktu memikirkan pengelolaan sekolah yang baru didirikannya karena minat masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya terus bertambah.
Hingga akhirnya konsentrasi Kartini terpecah setelah datang utusan dari Bupati Rembang Raden Adipati Djojo Adiningrat yang membawa surat lamaran. Hal itu disambut bahagia oleh Sosroningrat.
Meski demikian, Sosroningrat menyerahkan keputusan pada Kartini. Tentu saja kebimbangan Kartini muncul dalam mengambil keputusan.
BACA JUGA:Butuh Pekerjaan? Berikut Syarat dan Jadwal Pendaftaran Kartu Prakerja 2024 Gelombang 66
Kartini mulai berpikir menghitung keuntungan dan kerugian jika menerima atau menolak lamaran tersebut. Keinginan untuk membahagiakan orang tua dan membahagiakan dirinya menjadi alat untuk menimbang keputusan yang akan diambilnya.
Dengan berat hati, Kartini memutuskan menerima lamaran tersebut. Namun ada syarat yang harus dipenuhi oleh Raden Adipati Djojo Adiningrat yaitu:
Bupati Rembang menyetujui dan mendukung gagasan-gagasan dan cita-cita Kartini. Kartini diizinkan membuka sekolah dan mengajar putri-putri bangsawan di Rembang.
Setelah Kartini menerima surat lamaran, dia menerima Surat Keputusan Gubernur Jenderal tentang pendidikannya ke Batavia. Namun surat itu sudah tidak berarti karena Kartini akan menikah dan Roekmini tidak mungkin pergi sendiri.
Kartini menuliskan surat kepada istri Abendanon untuk memberikan beasiswa tersebut pada seorang anak bernama Salim dari Riau yang ingin bersekolah di HBS Batavia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: