Iklan RBTV Dalam Berita

Bahaya! Jejak Digital Bisa Memperburuk Reputasi Pekerjaan, Begini Cara Hapus Jejak Digital di Google Lewat HP

Bahaya! Jejak Digital Bisa Memperburuk Reputasi Pekerjaan, Begini Cara Hapus Jejak Digital di Google Lewat HP

Cara menghapus jejak digital di google lewat handphone--

Buat membersihkannya, buka pengaturan browser, temukan opsi untuk menghapus riwayat, cache, dan cookie, dan pilih rentang waktu yang diinginkan. Dengan melakukan tindakan tersebut, kamu bisa menghapus jejak digital dari situs web yang pernah dikunjungi.

4. Aktifkan Jangan Lacak Aplikasi

Langkah preventif terakhir yakni mengaktifkan fitur Jangan Lacak pada aplikasi dan program. Gunakan aplikasi dan program yang mendukung fitur ini, seperti browser, VPN, atau antivirus.

BACA JUGA:Kitab Primbon Jawa, Ini Nama-nama Tahi Lalat dan Maknanya, Ada yang Pembawa Keberuntungan

Fitur Jangan Lacak membantu menyembunyikan alamat IP, lokasi, dan aktivitas pengguna dari Google dan situs web lainnya. Dengan begitu, privasi dan keamanan data pribadi lebih terjaga.

Sementara itu, berikut ini beberapa bahaya yang dapat muncul dengan adanya jejak digital adalah:

1. Memudahkan Terjadinya Pencurian Data

Meninggalkan jejak digital dapat membuka celah bagi pelaku kejahatan untuk mencuri data pribadi kamu. 

Dengan jejak digital, pelaku dapat dengan mudah mendapatkan akses ke data penting. Misalnya, alamat rumah, NIK, data kartu kredit, dan lainnya, di mana data tersebut dapat disalahgunakan untuk kepentingan pribadi pelaku. 

BACA JUGA:Cocok untuk Kaum Rebahan, 8 Ide Join Usaha Rumahan Ini Janjikan Keuntungan

2. Celah Aksi Scam

Salah satu dampak dari pencurian data adalah terjadinya penipuan online atau scam. Sebagai contoh, kasus yang menyebabkan korbannya kehilangan uang karena scammer berhasil meyakinkan korban dengan menggunakan nama panggilan masa kecil seolah penipu adalah kerabat dekat.

3. Mempengaruhi Reputasi Profesional

Recruiter menggunakan jejak digital untuk mengidentifikasi tanda-tanda yang mungkin menunjukkan bahwa kandidat tidak cocok dengan pekerjaan yang dilamar. 

Menurut perusahaan cyber security Kaspersky, sepertiga pencari kerja menyatakan bahwa unggahan di media sosial telah merusak prospek pekerjaan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: