Iklan RBTV Dalam Berita

Tahun 2025 Prediksi Harga Emas Bisa Naik Sampai 50 Persen, Ini Faktornya

Tahun 2025 Prediksi Harga Emas Bisa Naik Sampai 50 Persen, Ini Faktornya

Tahun 2025 Prediksi Harga Emas Bisa Naik Sampai 50 Persen, Ini Faktornya--Foto: ist

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Tahun 2025 prediksi harga emas bisa naik sampai 50 persen, Ini faktornya.

Harga emas pada 2025 diprediksi berpeluang meroket lagi hingga 50%, setelah berhasil mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masanya pada 19 April 2024 lalu di level US$2.417 per ounce (intraday) dengan penutupan di US$2.390. Bahkan harga logam mulia diramal menembus US$3.500 pada akhir tahun depan. 

BACA JUGA:2 Lokasi Ini Hasilkan Harta Karun Emas dan Batubara, Sumatera Selatan Juga Punya 7 Lokasi Wisata Alam

Menurut analis pasar, Ed Yardeni, lonjakan harga logam mulia akan terjadi jika inflasi melonjak lagi.

Dilansir Business Insider (9/4), Presiden Yardeni Research itu memperkirakan bahwa harga emas bisa naik hingga menjadi US$3.500 pada akhir 2025 atau menyiratkan peluang kenaikan 50% dari harga spot Jumat pagi (3/5/2024). 

Dia menilai inflasi saat ini bisa memiliki pola yang sama seperti yang terjadi pada 1970-an, ketika harga-harga barang mulai melonjak dan emas pun meroket dari US$35 per ounce ke puncak tertinggi saat itu US$665 per ounce.

BACA JUGA:Bengkulu akan Pamerkan Harta Karun Tambang Emas, Cadangan Emas di Bengkulu Saingi PT Freeport

“Harga emas melonjak di level tertinggi bulan lalu. Siklus kenaikan upah disebabkan oleh kenaikan harga minyak saat ini, akan mengingatkan kita pada inflasi besar pada 1970-an, ketika harga emas melonjak. 

Dalam skenario ini, maka harga US$3.000-3.500 per ounce akan menjadi target realistis untuk emas hingga tahun 2025,” dia mengungkapkan.

Lonjakan indeks harga konsumen memang telah turun drastis dari level tertingginya di atas 9% pada 2022, dengan inflasi 3,2% pada Februari 2024. 

BACA JUGA:Kredit Emas di Home Credit Apa Bisa? Ini Penjelasannya, Lengkap dengan Syarat Ketentuan

Namun para analis dan ekonom menilai pasar telah memperingatkan potensi kebangkitan kembali inflasi karena gangguan rantai pasokan yang berasal dari konflik geopolitik dan kuatnya pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Tekanan inflasi juga diperburuk oleh kenaikan harga minyak karena produsen OPEC+ akan melanjutkan pengurangan produksi.

Jika konflik di Timur Tengah meningkat, maka harga minyak bisa naik lebih dari US$100 per barel. Dengan begitu, ada kemungkinan 20% inflasi akan naik ke puncak kedua, yang akan mengakibatkan kenaikan harga emas. Prediksi senada juga disampaikan ekonom terkemuka David Rosenberg. 

BACA JUGA:Gapai Kebebasan Finansial Lewat Kredit Emas di Shopee, Begini Keuntungan Sekaligus Syaratnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: