Iklan dempo dalam berita

Granat Peninggalan Belanda Ditemukan di Kebun Jeruk, Begini Kondisinya

Granat Peninggalan Belanda Ditemukan di Kebun Jeruk, Begini Kondisinya

Warga temukan granat di kebun jeruk di Rejang Lebong--

REJANG LEBONG, RBTVCAMKOHA.COM - Minggu siang warga Desa Sumber Bening Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong menemukan granat nanas dengan panjang 12 cm dan diameter 6 cm.

Granat ini ditemukan di kebun jeruk milik Giono. Benda tersebut pertama kali ditemukan Tommy yang sedang bekerja membersihkan rumput di kebun itu.

BACA JUGA:Tangguh Buat Kebutuhan Gaming, Ini Spesifikasi Itel RS4 dan Harganya di Bawah Rp 2 Juta

Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP. Sinar Simanjuntak mengatakan granat tersebut sudah diamankan di Polsek Curup dan saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk tindakan selanjutnya.

"Ya benar ada warga yang menemukan granat, untuk granatnya sudah kita amankan di Polsek Curup. Sekarang kita masih menunggu petunjuk atau langkah selanjutnya yang harus dilakukan karena granat tersebut juga sudah dalam kondisi berkarat," jelas Kasi Humas Polres Rejang Lebong.

BACA JUGA:Merasa Sering Sial dan Kurang Beruntung? Ini Cara Menciptakan dan Menarik Keberuntungan dalam Hidup

Diperkirakan granat ini merupakan senjata yang digunakan untuk latihan tempur pada masa kolonial Belanda.

"Kondisi granatnya sudah sangat berkarat dan kemungkinan sudah tidak ada bahan peledak. Namun demi keamanan, kita masih mengubur granat tersebut di lokasi yang aman," imbuh Kasi Humas.

Dalam satu bulan terakhir sudah ada dua bahan peledak yang ditemukan warga di wilayah Kecamatan Selupu Rejang. Keduanya diperkirakan amunisi latihan tempur karena lokasi tersebut dulunya merupakan tempat latihan.

BACA JUGA:Pelaku Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara, Ini Permintaan dari Keluarga Korban Penganiayaan di STIP

"Sebelumnya peledak yang ditemukan berjenis mortir dan sekarang jenis granat nanas, kemungkinan memang masih ada untuk alat sejenisnya karena di sana merupakan lokasi latihan tempur pada zaman kolonial Belanda," pungkas Kasi Humas.

 

Handril Waldinata

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: