Iklan RBTV Dalam Berita

7 Tambang Mangan dan Daerah Penghasil Mangan Terbesar di Indonesia

7 Tambang Mangan dan Daerah Penghasil Mangan Terbesar di Indonesia

Lokasi dan cadangan mangan di Indonesia--

Pertambangan Kliripan diambil alih oleh pemerintah dan dibuka kembali di tahun 1953. Namun karena produksinya terus menurun, akhirnya pertambangan di daerah ini resmi ditutup pada tahun 1976.

Proses pertambangan di Kliripan hanya terjadi di musim kemarau karena saat musim hujan pintu masuk tambang tertutup air hujan. Produksi tertinggi di tambang ini sekitar 8 ribu metrik ton per tahun.

Yang kemudian terus merosot sampai 80 metrik ton per tahun. Walaupun begitu, kadar mangan yang dihasilkan dari tambang ini sekitar 46%. Kadar yang cukup tinggi dan menjadi yang kedua setelah Kupang.

BACA JUGA:70 Rekomendasi Nama Bayi Perempuan Islami 3 Kata Beserta Artinya, Penuh Makna dan Doa

3. Martapura, Kalimantan Selatan

Martapura menjadi daerah penghasil mangan di Indonesia wilayah Kalimantan Selatan. Logam ini menjadi salah satu bahan galian yang ditambang di Kalimantan. Di samping, wilayahnya yang terkenal sebagai pusat perdagangan intan terbesar di Indonesia.

Sama seperti di Kliripan, tambang di wilayah ini juga mengalami penurunan. Produksi terbanyak yang dihasilkan dari daerah ini sekitar 15,9 metrik ton yang kemudian turun menjadi 9,1 metrik ton. Hasil yang didapatkan dari bertambang logam ini juga cukup membantu perekonomian warga sekitar.

4. Tasikmalaya, Jawa Barat

Di daerah Tasikmalaya, logam mangan ditemukan pada tahun 1854 namun baru diproduksi di tahun 1930. Lokasi tambang ini berada di Kecamatan Cibalong.

BACA JUGA:Ini Lokasi Harta Karun Mangan di Indonesia dengan Kualitas Nomor Satu di Dunia

Menurut data BPS tahun 2015, produksi mangan di daerah ini sekitar 2,5 ribu metrik ton per tahun. Angka ini menyumbang 47% hasil SDA Kecamatan Cibalong.

Logam ini pun semakin banyak dikelola perorangan dan UMK dengan penambang berjumlah sepuluh orang. Sehingga bila ditotal, produksi mangan di wilayah Tasikmalaya mencapai 5,04 ribu metrik ton per tahun untuk kadar 30%.

5. Pesawaran, Lampung

Kabupaten Pesawaran memiliki potensi bahan galian yang salah satunya merupakan logam mangan. Daerah ini menjadi daerah pertambangan aktif mangan terbanyak kedua di Indonesia dengan total produksi sebesar 73 ribu metrik ton per tahun. Bila cuaca sedang tidak baik, penambang hanya bisa memproduksi sekitar 54,7 ribu metrik ton per tahun.

BACA JUGA:Lagi! Kekerasan di Sekolah Kedinasan Terjadi, Siapa yang akan Bertanggung Jawab?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: