Mitos Pesugihan Gunung Bentang Sukabumi, Cara Instan untuk Cepat Kaya, Apakah Aman
Mitos Pesugihan Gunung Bentang Sukabumi--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Pesugihan Gunung Bentang Sukabumi, cara instan untuk cepat kaya, apakah aman?
BACA JUGA:Pesugihan Gunung Gede di Jawa Barat, Memerlukan Anak Sebagai Tumbal, Masih Mau Coba?
Pesugihan, yang berasal dari kata dasar "sugih" (bahasa Jawa) yang berarti kaya, dikenal masyarakat luas sebagai cara mencari kekayaan melalui jalan pintas, bersekutu dengan iblis atau makhluk gaib. Pesugihan masih sangat akrab dengan pandangan sebagian masyarakat Indonesia, salah satu tempat yang dijadikan tempat pesugihan adalah Gunung Bentang Sukabumi.
Pada zaman dahulu kala, menurut cerita yang diwariskan oleh para sesepuh yang masih hidup, asal mula Gunung Bentang terkait dengan jatuhnya sebuah bintang tepat di atas puncak gunung di wilayah Sagaranten.
Kejadian ini menjadi titik awal terbentuknya Gunung Bentang, dan hingga saat ini, tanda bentuk yang menyerupai bintang masih terlihat jelas di gunung tersebut.
Dahulu, Gunung Bentang dipenuhi oleh berbagai jenis binatang langka, dan hutan di sekitarnya sangat lebat dan terkenal angker.
BACA JUGA:Mengerikan dan Bisa Merenggut Nyawa! Ini Akibat yang Melakukan Pesugihan kera
Gunung Bentang sering kali dijadikan tempat untuk melakukan pertapaan atau meditasi. Menurut cerita rakyat, di Gunung Bentang terdapat sebuah ular besar yang dianggap sebagai penunggunya.
Orang yang hendak melakukan pertapaan di gunung tersebut biasanya diharuskan untuk mandi di Sungai Pasiraman, karena dipercayai bahwa sungai tersebut memiliki kekuatan untuk membersihkan dan menyucikan tubuh dari energi negatif setelah menjalani pertapaan.
Selain itu, Gunung Bentang juga diyakini sebagai tempat untuk melakukan pesugihan atau praktik spiritual lainnya.
BACA JUGA:Ternyata Begini Pesugihan Monyet, Kenali Cirinya jangan Sampai Anda jadi Tumbal
Namun, seiring berjalannya waktu, nasib Gunung Bentang mulai memprihatinkan karena pembabatan hutan yang tidak terkendali.
Hutan yang dulunya lebat dan menjadi habitat bagi berbagai binatang langka kini semakin menyusut karena banyaknya penebangan tanpa memperhitungkan konsekuensinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: