Entah Siapa yang Salah, Ini Awal Mula Duel Berdarah Kakek vs Pria 38 Tahun di Seluma

Sumarmo yang terluka dibagian leher--

BACA JUGA:Mitos Kalajengking Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa Artinya Begini

Apesnya saat suaminya sedang memangkas tanaman di depan rumahnya, matanya yang mengarah ke Sumarmo justru memancing amarah Sumarmo untuk menantang duel.

"Saat itu saya sudah punya firasat kalau Mbah Marmo (Sumarmo) bakal melukai suami saya, jadi saya turut meredam amarah Mbah Marmo yang terkenal temperamen, supaya suami saya tidak terlalu meladeni ucapannya," tutur Ambar Isti Handayani.

BACA JUGA:Jangan Asal Gaspol, Ini Tips #Cari_Aman Mendahului Kendaraan di Jalan Raya Ala Astra Motor Bengkulu

Karena tantangan Sumarmo tak dihiraukan, suaminya berinisiatif mengakhiri gotong royong dan kembali ke dalam rumah.

Nahas saat Anggi Noverli berjalan kembali ke rumahnya, Sumarmo turut berjalan mengiring di belakangnya sembari mengayunkan cangkul yang dibawanya.

BACA JUGA:Simbol Kekuatan, Ini Daftar 10 Negara yang Punya Kapal Induk Terbesar di Dunia

Karena mendengar teriakan istrinya, Anggi Noverli langsung gerak reflek berputar badan dan menangkis mata cangkul dengan telapak tangan kirinya hingga mengalami robek, kemudian karena sudah tersulut emosi parang yang dipegang suaminya pun diayunkan dan mengenai leher sebelah kiri Sumarmo.

BACA JUGA:Masya Allah, Ini Deretan Fakta Menakjubkan di Kawasan Suci Ka’bah, Salah Satunya Mengenai Arsitektur Ka’bah

"Suami saya waktu itu sudah berjalan mau pulang, tapi Mbah Marmo masih nyolot mendekati dan menyerang suami saya duluan pakai cangkul, pas itu suami saya terdesak langsung mengayunkan parangnya dan mengenai leher Mbah Marmo," terang Ambar Isti Handayani.

Sementara itu, warga sekitar yang melihat keributan tersebut hanya terdiam dan tak berani mendekat untuk melerai keduanya. 

BACA JUGA:Dianjurkan Dibunuh! Ini Pertanda Kalajengking Masuk Rumah Menurut Islam

Beruntung sang istri Anggi Noverli yang berada dilokasi langsung menghentikan aksi Mbah Marmo dan suaminya sebelum berakhir fatal.

"Waktu itu ga ada yang berani melerai, cuma saya yang menghentikan keduanya supaya tidak terlalu jauh," ucap Ambar Isti Handayani.

Sumber: