Iklan RBTV Dalam Berita

Menyebar di Kawasan Bengkulu Selatan, Begini Asal Usul Suku Serawai, Tradisi Perkenalan Bujang Gadis

Menyebar di Kawasan Bengkulu Selatan, Begini Asal Usul Suku Serawai, Tradisi Perkenalan Bujang Gadis

Asal Usul Suku Serawai--

Adat Perkenalan Bujang Gadis

Perkenalan bujang gadis terjadi dirumah si gadis, apabila bujang ingin berkenalan dengan si gadis, bujang harus kerumah si gadis dan terlebih dahulu diterima oleh orang tua sang gadis.

Untuk mengenali lebih dekat gadis pujaanya, bujang harus merayu orangtuanya dengan bahasa yang halus “perambak” selain dengan kata-kata yang halus harus pula merendahkan diri.

Apabila bujang sudah mendapatkan hati sang orang tua maka orang tua tersebut akan segera “membangunkan” anak gadisnya, yang biasanya sudah terlebih dahulu mengintip dari balik kain pintu.

Gadis akan segera keluar apabila dia ada hati dengan tamunya, tetapi apabila si gadis tidak tertarik pada si bujang maka si gadis tidak akan keluar dari kamarnya. Maka berkenalanlah mereka pada malam itu dan apabila mereka setuju akan meneruskan hubungan mereka hingga ke pelaminan.

BACA JUGA:Ini Asal-usul 11 Pemain Keturunan Indonesia Era Shin Tae-Yong, Ada Siapa saja?

Pertunangan

Pertunangan ini berawal dari kesepakatan antara bujang gadis, yang kemudian akan mengatakan kepada orang tua masing-masing. Kemudian pada hari pertunangan tersebut datanglah keluarga si bujang kerumah si gadis dengan membawa 30 batang lemang.

Dalam pertunangan ini terjadi beberapa syarat:

1. Apabila terjadi pembatalan pernikahan dari pihak perempuan, maka uang yang diantarkan pada pertunangan ini akan dikembalikan kepada pihak laki-laki dengan jumlah dua kali lipat.

BACA JUGA:8 Peninggalan Sejarah di Bengkulu, dari Masjid hingga Persemayaman Panglima

2. Apabila terjadi pembatalan pernikahan dari pihak laki-laki maka uang yang akan dikembalikan dari pihak perempuan jumlahnya tetap.

3. Dalam pertunangan ini akan ditetapkan kapan harinya akan dilangsungkan hari pernikahannya apakah akan dilangsungkan selama 3 bulan lagi, 4 bulan lagi, atau 5 bulan lagi tergantung dari kesepakatan.

Selama dalam jangka waktu tersebut bujang akan datang kerumah gadis yang kemudian akan diajak si calon mertua bekerja seperti: membuat dangau, membuat anjung, membantu calon mertua mengurus sawah, lading yang milik ayah dari si gadis tadi, dan bukan milik orang lain.

BACA JUGA:Bunga Ringan Tenor Panjang, Ini Tabel Pinjaman BRI Rp 150 Juta Non KUR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: