Viral Demi Uang Rokok, Oknum Petugas Dishub Palak Sopir Pikap, Begini Respon Pejabat Dishub

Pungli merupakan masalah serius yang telah lama menjadi sorotan di Indonesia. Tindakan seperti ini tidak hanya merugikan individu tetapi juga mencoreng citra institusi pemerintah. 

Pemerintah dan masyarakat harus bersatu untuk memberantas praktik pungli dan memastikan bahwa setiap warga negara dapat bekerja dan berusaha tanpa harus menghadapi pemerasan.

BACA JUGA:Apakah Boleh Kita Memakan Hewan Kurban Sendiri? Ini Penjelasan Hukumnya serta Jatah Maksimal

Kejadian ini juga menunjukkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap institusi pemerintah. Setiap petugas yang bertugas di lapangan harus memegang teguh integritas dan menjalankan tugasnya dengan jujur dan adil.

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mengawasi dan melaporkan setiap tindakan yang mencurigakan.

Dalam kasus ini keberanian sopir pikap untuk merekam dan membagikan video tersebut patut diapresiasi. 

Langkah ini tidak hanya membantu mengungkap kasus pungli tetapi juga mendorong masyarakat lain untuk tidak takut melawan tindakan korupsi dan pemerasan.

Pemerintah harus mengambil langkah-langkah konkret untuk memperkuat sistem pengawasan dan penegakan hukum terhadap pungli. 

BACA JUGA:Pembagian Hewan Kurban yang Benar, Begini Syarat dan 9 Ketentuannya

Hal ini termasuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi petugas, serta memberikan sanksi yang tegas bagi mereka yang terbukti melakukan pelanggaran.

Tanggapan Dishub Jakarta

Menanggapi hal tersebut, Wakil Kepala Dishub DKI Jakarta Syarifudin menyebut telah memanggil petugas Dishub yang dimaksud untuk diperiksa lebih lanjut.

"Saat ini kami masih masih melakukan pendalaman dan lakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan sesuai ketentuan," kata Syarifudin.

Menurut Syarifudin, petugas tersebut bernama Slamet Riyadi. Slamet bertugas di Bidang Pengendalian dan Operasional (Dalops) Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub DKI Jakarta.

Terpisah, Kepala Dalops LLAJ Dishub DKI Jakarta Harlem Simanjuntak menyatakan, pemeriksaan dilakukan guna mengetahui kronologi kejadian dugaan pemerasan yang dilakukan petugasnya di lapangan.

Sumber: