Iklan dempo dalam berita

Viral di Tiktok, Janda Gaji Rp15 juta Cari Suami Pengangguran, Minta Mahar Cuma Rp10 Ribu! Tertarik?

Viral di Tiktok, Janda Gaji Rp15 juta Cari Suami Pengangguran, Minta Mahar Cuma Rp10 Ribu! Tertarik?

Janda Gaji Rp15 juta Cari Suami Pengangguran--

"Mending jomblo aja terus mba, ngapain cari laki lagi, cuma nambah beban bener dah, apalagi mbaknya bikin sayembara kayak gitu, bakal jadi incaran para mokondo," komentar akun @mayas.wm.

BACA JUGA:Viral! Bule Sindir IKN dengan Sebutan 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme', Gimana Nasib 'Om Bule'?

Dalam mencari suami, Imas lebih menekankan pada karakter daripada kekayaan.

"Aku hanya butuh lelaki yang benar-benar serius, dimahar dengan uang Rp10 ribu pun aku tak mempermasalahkan," katanya.

Ini menunjukkan bahwa bagi Imas, yang lebih penting adalah kepribadian dan ketulusan calon pasangan, bukan seberapa besar penghasilannya.

BACA JUGA:Ramai Dikritik Warganet, Apa Itu Forum Indosarang dan Kenapa Dianggap Rasis?

Kenapa Rp 10 Ribu?

Pertanyaan yang sering muncul dari netizen adalah mengapa Imas hanya meminta mahar Rp 10 ribu. Dalam banyak budaya, mahar adalah simbol dari keseriusan dan komitmen dalam pernikahan. Namun, Imas tampaknya ingin menghilangkan segala hambatan material yang mungkin ada. 

Dengan menetapkan mahar yang sangat rendah, ia ingin menekankan bahwa hubungan yang baik dibangun di atas fondasi kepercayaan dan cinta, bukan uang.

BACA JUGA:Grace Natalie jadi Komisaris MIND ID, Segini Kisaran Besaran Gaji dan Tunjangannya

Apakah Ini Hanya Sensasi?

Meskipun banyak yang meragukan niat tulus Imas, tidak bisa dipungkiri bahwa unggahannya telah membuka diskusi yang menarik tentang peran uang dalam hubungan.

Apakah tindakan Imas ini hanya untuk mencari popularitas atau benar-benar mencari pasangan yang tulus? Hanya waktu yang bisa menjawabnya. 

BACA JUGA:Kabar Gembira, BRI Buka 3 Program Rekrutmen Pekerja Sekaligus, Cek Kualifikasinya

Namun, jika dilihat dari sisi positif, kisah Imas ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk lebih fokus pada nilai-nilai kemanusiaan dalam membangun hubungan, daripada hanya sekedar mengejar materi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: