Iklan dempo dalam berita

Cek Detail Pembagian Dana Desa Kota Padang Sidempuan 2024, Desa Mana Terima DD Terkecil?

Cek Detail Pembagian Dana Desa Kota Padang Sidempuan 2024, Desa Mana Terima DD Terkecil?

Rincian Dana Desa di Kota Padang Sidempuan Tahun 2024--

Desa Aek Najaji: Rp615.574.000
Desa Simirik: Rp810.527.000
Desa Bargottopong: Rp670.762.000
Desa Sabungan Sipabangun: Rp785.940.000
Desa Singali: Rp672.987.000
Desa Huta Padang: Rp784.831.000
Desa Partihaman Saroha: Rp714.289.000
Desa Tinjoman Lama: Rp738.113.000
Desa Palopat Pijor Koling: Rp797.223.000
Desa Salambue: Rp1.126.493.000
Desa Purbatua Pijor Koling: Rp895.463.000
Desa Sigulang: Rp676.944.000

BACA JUGA:Bus Terbakar di Tol Wiyoto Wiyono Jakarta Bawa 54 Orang Penumpang, Begini Kronologinya

Desa Manunggang Julu: Rp773.180.000
Desa Goti: Rp793.921.000
Desa Manegen: Rp922.611.000
Desa Huta Koje: Rp656.151.000
Desa Hutalimbong: Rp591.483.000
Desa Huta Padang: Rp649.888.000
Desa Perkebunan Pijor Koling: Rp633.955.000
Desa Labuhan Labo: Rp847.743.000
Desa Huta Lombang: Rp915.019.000
Desa Manunggang Jae: Rp862.937.000
Desa Labuhan Rasoki: Rp765.164.000
Desa Tarutung Baru: Rp699.667.000
Desa Joring Lombang: Rp704.811.000
Desa Batu Layan: Rp708.400.000

BACA JUGA:Bocoran Harga dan Spesifikasi Yamaha NMAX Turbo, Katanya Tembus di Harga Segini!

Desa Simasom: Rp691.341.000
Desa Pintu Langit Jae: Rp791.644.000
Desa Mompang: Rp711.664.000
Desa Rimba Soping: Rp815.747.000
Desa Simatohir: Rp695.570.000
Desa Joring Natobang: Rp964.439.000

BACA JUGA:Tuai Protes! Banyak Warga Tolak Beach Club Rafi Ahmad yang Akan Dibangun di Gunung Kidul

Sebagai informasi, berikut enam fakta menarik seputar Kota Sidempuan yang menarik untuk diketahui:

1. Sejarah Padangsidimpuan
Nama kota ini berasal dari "Padang na dimpu". Dalam Bahasa Batak Angkola padang artinya hamparan atau kawasan luas, na artinya yang, dan dimpu artinya tinggi. Jadi dapat diartikan "hamparan yang luas yang berada di tempat yang tinggi."

Pada zaman dahulu, daerah ini merupakan tempat persinggahan para pedagang dari berbagai daerah.
Pada zaman penjajahan Belanda, kota Padangsidimpuan dijadikan pusat pemerintahan oleh penjajah Belanda di daerah Tapanuli.

Bangunan Belanda yang masih dapat dijumpai di sana berupa kantor pos polisi di pusat kota. Tetapi, dokumentasi sejarah Kota Padangsidimpuan yang lebih lengkap tersimpan di sebuah museum di Leiden, Belanda.

BACA JUGA:Diberikan Berbeda, Simak Rincian Dana Desa Kabupaten Aceh Besar 2024 untuk Masing-masing Desa

2. Berbentuk Cekungan

Secara geografis, kota Padangsidimpuan secara keseluruhan dikelilingi oleh Kabupaten Tapanuli Selatan yang merupakan kabupaten induk.

Kota ini merupakan persimpangan jalur darat menuju kota Medan, Sibolga, dan Padang (Sumatra Barat) di jalur lintas barat Sumatra.

Topografi wilayahnya berupa lembah yang dikelilingi oleh Pegunungan Bukit Barisan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: