Woww! Lonjakan Pengguna Paylater BCA Tercatat Melampaui Batas hingga 108 Persen per Mei 2024!
Pengguna paylater BCA melonjak--ist
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Woww! Lonjakan pengguna Paylater BCA tercatat melampaui batas hingga 108 persen per Mei 2024!
PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mencatat pertumbuhan pengguna paylater BCA sebesar 108 persen per Mei 2024 secara year-to-date (ytd) atau sejak 1 Januari 2024.
BACA JUGA:Penting Dipahami, Ini Syarat-syarat Pemasangan Kijing Makam Menurut Islam!
Diketahui, Paylater BCA adalah fasilitas kredit berbasis teknologi informasi yang disediakan oleh BCA untuk nasabahnya.
Fasilitas ini dapat digunakan sebagai alternatif solusi pembayaran oleh nasabah untuk menunda atau mencicil pembayaran atas suatu transaksi dengan tujuan konsumtif.
Paylater BCA memberikan limit kredit hingga Rp 20 juta dengan mekanisme revolving.
Adapun outstanding pinjaman paylater BCA tercatat tumbuh 94 persen sepanjang tahun (ytd).
Dilansir dari laman bisnis.tempo.co, sebelumnya BCA menghadirkan fitur paylater di aplikasi myBCA pada kuartal IV 2023 sebagai respons dari meningkatnya transaksi Buy Now Pay Later (BNPL) yang dilakukan masyarakat.
Menanggapi pertumbuhan pengguna paylater, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyambut baik antusiasme tersebut.
“Kuartal I kemarin 80 persen, sekarang sudah 108 persen, jadi sangat antusias dan kami excited juga," ujar Hera.
BACA JUGA:Tabel Angsuran Pinjaman Bank Danamon, Bisa Ajukan Rp10-50 Juta, Angsuran Ringan!
Hera menyampaikan perseroan rutin melakukan inovasi produk termasuk untuk paylater. Menurutnya, perseroan juga terus melakukan kajian sehingga diharapkan dapat melahirkan inovasi produk baru yang relevan dengan kebutuhan pasar saat ini. "Selalu kami lakukan update produk-produk paylater,” kata dia.
Dalam paparan kinerja triwulan I 2024, BCA melaporkan jumlah pengguna paylater mencapai 89.000 pengguna hingga Maret 2024 atau tumbuh sekitar 70 persen dari sebelumnnya 52.500 pengguna pada Desember 2023.
Direktur BCA Santoso mengungkapkan adanya kenaikan outstanding pinjaman dari Rp115 miliar pada posisi Desember 2023 menjadi Rp185 miliar pada Maret 2024. Jumlah tersebut naik 61 persen jika dibandingkan dengan akhir tahun 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: