Iklan dempo dalam berita

Tarik Ulur Pembatasan BBM Subsidi, Ini Pernyataan Menteri ESDM Tentang Pembelian Pertalite 2024

Tarik Ulur Pembatasan BBM Subsidi, Ini Pernyataan Menteri ESDM Tentang Pembelian Pertalite 2024

Pernyataan Menteri ESDM Tentang Pembelian Pertalite 2024--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Tarik ulur pembatasan BBM Subsidi, ini pernyataan menteri ESDM tentang pembelian pertalite 2024.

Unggahan yang menyebut bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite akan dihapus mulai Agustus 2024, ramai di media sosial. Unggahan itu dibuat oleh akun media sosial X (dulu Twitter) @_NeverAlonely.

BACA JUGA:Ini Daftar Mobil Diesel yang Boleh Pakai Solar Subsidi, Jangan Sampai Salah!

Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa wacana penghapusan Pertalite dengan nilai oktan atau research octane number (RON) 90 akan mulai berlaku pada tahun 2024.

Keberadaan BBM seharga Rp 10.000 tersebut diklaim akan digantikan dengan Pertamax Green 95 yang dihargai lebih mahal. "Agustus Pertalite dihapus diganti Pertamax Green 95 dengan harga Rp 13.900," tulis pengunggah.

Lantas, benarkah Pertalite akan dihapus dan digantikan Pertamax Green 95 pada Agustus 2024? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat pernyataan resmi dari pihak berwenang.

BACA JUGA:Jangan Bandel! Ini Kriteria Kendaraan yang Tidak Boleh Isi Solar Subsidi

Pernyataan Menteri ESDM Tentang Pembelian Pertalite 2024

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang akan berlaku pada 17 Agustus 2024.

"Enggak ada batasan (BBM subsidi) di 17 Agustus, masih belum (ada pembatasan pembelian BBM bersubsidi) ini kok," kata Arifin di Jakarta.

Sebelumnya, wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Menanggapi hal itu, Arifin menegaskan belum ada pembatasan pembelian BBM bersubsidi pada Peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia (HUT RI).

Dia mengatakan, pihaknya masih mempertajam data dan kendaraan yang berhak menerima subsidi, sehingga jika kebijakan itu diterapkan maka akan benar-benar tepat sasaran.

"Kita lagi mempertajam dulu, mempertajam dulu datanya. Enggak ada yang berubah, enggak ada yang naik. Kita lagi mempertajam dulu ininya (datanya), kita mempertajam dulu datanya. Kita kan mau tepat sasaran, (jadi) kita perdalam lagi (datanya)," tegas Arifin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: