Daftar Kerajaan yang Pernah Ada di Bengkulu, Sebelum Era Kolonialisme
Kerajaan yang Pernah Ada di Bengkulu--
2. Kerajaan Sungai Serut Kerajaan Sungai Lemau di Pondok Kelapa.
3. Kerajaan Empat Petulai di daerah Rejang Lebong.
4. Kerajaan Indera Pura Kerajaan Sungai Itam di daerah Lebak.
5. Kerajaan Gedung Agung dan Manau di Bengkulu Selatan.
Sekitar abad XV, kerajaan-kerajaan di daerah Bengkulu di bawah pengaruh Kerajaan Majapahit yang mengalahkan Sriwijaya pada abad XIII.
Pada periode ini, kerajaan-kerajaan di daerah Bengkulu, khususnya daerah Rejang Lebong, dipimpin para biksu (pimpinan agama Budha) yang datang dari kerajaan Sriwijaya.
Pada periode ini, Bengkulu berkembang tulisan asli daerah dengan aksara Suku Rejang, yaitu Ka, Ga, Nga.
Kerajaan Pertama di Negeri Bangkahulu yang dipimpin oleh seorang Raja bernama Bala Dewa berasal dari Tanah Majapahit (sekarang) bergelar Ratu Agung raja Sungai Serut Bangkahulu Tinggi.
BACA JUGA:Libatkan Dukcapil dan Korda APD, KPU Seluma Gelar Rakor Persiapan Penyusunan Daftar Pemilih
Beliau memiliki anak bernama Raden cili (anak sulung) dan Rendung Nipis atau lebih dikenal dengan nama Putri Gading Cempaka adalah anak bungsunya yang bergelar Ratna Buih dan Anak Dalam adalah putra ke Enam Bala Dewa yang melanjutkan Tahta Kerajaan bagian selatan pulau perca Bangkahulu yakni kerajaan Sungai Serut.
Putri Gading Cempaka menikah dengan seorang keluarga bangsawan dari Pagaruyung, yaitu Maharaja Sakti, menjadi raja Sungai Lemau.
Anak dari Maharajo Sakti dengan Putri Gading Cempaka yang pertama adalah Arya Bakau menjadi penerus Raja di Sungai Lemau, kemudian digantikan anaknya bernama Arya Kaduk yang makamnya di Karang Air, kemudian wafat digantikan anaknya yaitu Arya Lemadin.
Setelah Arya Lemadin wafat dilanjutkan anaknya bernama Balai Buntar, lalu dilanjutkan anaknya bernama Baginda Sebayam yang dimakamkan di Dusun Sukarami Marga Juru Kalang.
Dimasa kepemimpinannya, beliau mengangkat dan melindungi Patih Singaran Pati alias Iswanda yang berasal dari Lembak Beliti Taba Pingin Palembang, kemudian diberi wilayah oleh baginda Sebayam sebuah dusun di Pungguk Beriang pinggir sungai itam yang diberi gelar Rajo Sungai Hitam.
BACA JUGA:Viral Anjing Pemburu Babi Disiksa di Tengah Hutan, Aktivis Pecinta Hewan Buka Suara
Wafatnya Baginda Sebayam lalu dilanjutkan anaknya Baginda Senanap (Paduka Baginda Muda), kemudian datang seorang Ahli Ibadah (ulama) dari Taba Pingin bernama Abdul Syukur nantinya menjadi nenek moyang orang-orang dari desa Pagardin yang menyebarkan Dakwah Islam diwilayah Iswanda tersebut, raja Sungai Hitam sampai ke Lembak Delapan, dan Abdus Syukur tersebut yang oleh masyarakat setempat lebih dikenal bergelar Tuan Tuwe.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: