Iklan RBTV Dalam Berita

Di Balik Melonjaknya Harga Kopi Dunia, Seperti Ini Prediksi Panen Raya Kopi di Indonesia

Di Balik Melonjaknya Harga Kopi Dunia, Seperti Ini Prediksi Panen Raya Kopi di Indonesia

Di Balik Melonjaknya Harga Kopi Dunia, Seperti Ini Prediksi Panen Raya Kopi di Indonesia --Foto: ist

Jika dikonversi ke IDR (1 IDR = 1,567 VDR, maka harga kopi di Vietnam berkisar antara Rp 62.604 - 62.987 per kilogram.

Sementara itu, survey harga penjualan kopi biji Robusta di Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan Lampung pada beberapa pedagang per April 2024 berkisar antara Rp 58.000 -Rp 60.000 per kg.

Kenaikan harga kopi juga terjadi di Eropa dan Amerika Serikat, namun kenaikan harga kopi bersifat fluktuatif.

Secara khusus, harga Robusta di bursa London untuk pengiriman Mei 2024 ditetapkan pada USD 3.479/ton. Harga jangka waktu pengiriman Juli 2024 tetap pada USD 3.396/ton.

BACA JUGA:Harga Meroket, Begini Cara agar Tanaman Kopi Berbuah Lebat dan Panen Melimpah

Di bursa New York (USA), harga Arabika yang dikirim pada Mei 2024 meningkat tajam sebesar 2,95 sen menjadi 191,80 sen/pon.

Sedangkan jangka waktu pengiriman pada Juli 2024 meningkat menjadi 3,05 sen dan mencapai 191,10 sen per pon.

Berdasarkan Vietnam Agriculture, ada beberapa penyebab harga kopi dunia meningkat tajam pada bulan April 2024.

Vietnam sebagai salah satu produsen kopi Robusta terbesar di dunia mengalami kekeringan. Kondisi ini menyebabkan produksi dan pasokan biji kopi menurun.

BACA JUGA:Seduh Kopi Jangan Pakai Air Mendidih, Begini Cara Bikin Kopi yang Benar Menurut Ahli Agar Lebih Nikmat

Pemerintah Vietnam memperkirakan, akan mengalami penurunan hingga 20 persen karena kekeringan. Harga biji kopi pun diprediksi akan mengalami kenaikan lagi.

Brazil sebagai negara produsen kopi Arabika penting di dunia mengalami persoalan juga.

Kekhawatiran hujan dan banjir diperkirakan merusak tanaman kopi di Brazil.

Dampak El Nino pada tahun 2023 juga terasa di Indonesia. Kabupaten Way Kanan,

Lampung sebagai salah satu sentra produksi kopi Robusta juga mengalami penurunan produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: