Iklan RBTV Dalam Berita

Sulap Sawah Kering Menjadi Kebun Semangka, Desa Lubuk Gio Berubah jadi Agrowisata

Sulap Sawah Kering Menjadi Kebun Semangka, Desa Lubuk Gio Berubah jadi Agrowisata

Agrowisata di Desa Lubuk Gio Seluma--

"Ada 3 varietas semangka yang saya tanam dari varietas panah merah tanpa biji dan yang berbiji, kedua semangka ini saya silangkan biar bisa berbuah, karena kalau tidak kita tanam semangka berbiji, maka tanaman semangka tanpa biji tidak bisa berbuah, makanya perlu disilangkan penyerbukan bunganya, dan terakhir varietas semangka China Baby yang saya beli secara online," terangnya.

BACA JUGA:Detik-detik Kecelakaan Pesawat, Sempat Berputar-putar di Udara Sebelum Akhirnya Jatuh

Selain itu, menjadi petani semangka menurutnya masih tergantung dengan cuaca. Bertanam semangka ini, menurutnya memang lebih baik saat di musim kemarau, namun suplai air harus tetap terpenuhi, agar rasanya tetap manis.

Hasil panen dimusim kemarau pun cenderung lebih tinggi, dibandingkan dimusim penghujan. Jika dimusim kemarau, ia mengaku pernah menghasilkan 30 ton sekali panen. Namun ketika dimusim hujan, hanya 15 ton setiap panennya.

"Kalau bertanam semangka memang cocoknya dimusim kemarau tapi kebutuhan airnya harus tercukupi, dan kalau menanam di musim penghujan malah cenderung banyak yang busuk dan gagal bunga banyak yang gugur," pungkasnya.

BACA JUGA:Tukang Cukur Bacok Pelanggan, Polisi Cari Keberadaan AW yang Kabur Pasca Lukai Korban

Sementara itu, masyarakat yang berkunjung pun merasa puas, karena selain dapat mencicipi semangka dan membeli atau memetik langsung di lokasi kebun, juga menjadi tempat rekreasi alternatif bagi keluarga.

"Suasana disini adem, dan semangkanya besar-besar, manis rasanya dan terjangkau pula, pokoknya puaslah beli semangka langsung dari pohonnya," tutur Sunarti.

BACA JUGA:Heboh, Begini Nasib Seorang Pelajar yang Terjatuh dari Lantai 3 Mall

 

(Hari Adiyono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: