Iklan dempo dalam berita

Prediksi BMKG Tentang Gempa Megathrust di Indonesia, Ternyata Gempa Ini Sudah Ada Sejak Abad ke 16

Prediksi BMKG Tentang Gempa Megathrust di Indonesia, Ternyata Gempa Ini Sudah Ada Sejak Abad ke 16

Prediksi BMKG Tentang Gempa Megathrust di Indonesia,--

Selain itu, gempa besar yang melanda Sumatera pada tahun 1797 dan 1833 juga diperkirakan merupakan bagian dari aktivitas megathrust di wilayah tersebut.

BACA JUGA:Siapa Bilang Mahal, Ini 7 Pilihan Moge Retro Klasik Terbaik Harga di Bawah Rp 60 Juta

Prediksi Gempa Megathrust Masa Kini

BMKG, sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pemantauan dan mitigasi bencana gempa bumi di Indonesia, telah mengeluarkan peringatan serius mengenai potensi gempa megathrust di Indonesia. 

Prediksi ini didasarkan pada analisis zona seismik gap di beberapa wilayah, termasuk Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan bahwa gempa megathrust di Indonesia hanya tinggal menunggu waktu untuk terjadi.

"'Seismic Gap' Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8,9). Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata 'tinggal menunggu waktu' karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar," ungkap Daryono dalam keterangannya pada Senin, 12 Agustus 2024. 

BACA JUGA:Contoh Soal Tes Wawasan Kebangsaan untuk CPNS 2024, Persiapkan Dirimu dari Sekarang

Pernyataan ini menegaskan betapa gentingnya situasi di wilayah-wilayah yang disebutkan. Seismic gap adalah zona yang belum mengalami gempa besar dalam kurun waktu yang lama dan dengan akumulasi energi yang terus menerus terjadi, potensi pelepasan energi dalam bentuk gempa besar sangat mungkin terjadi kapan saja.

BACA JUGA:30 Contoh Soal Tes Intelegensia Umum untuk CPNS 2024, Lengkap dengan Kunci Jawaban

Penyebab dan Karakteristik Gempa Megathrust

Gempa megathrust di Indonesia terutama disebabkan oleh aktivitas tektonik di zona subduksi. Proses ini melibatkan penunjaman lempeng samudera yang lebih padat ke bawah lempeng benua yang lebih ringan. 

Akibatnya, terjadi akumulasi energi yang sangat besar selama ratusan tahun. Ketika batuan tidak lagi mampu menahan tekanan, energi tersebut dilepaskan secara tiba-tiba dalam bentuk gempa bumi besar yang berpotensi menimbulkan tsunami.

BACA JUGA:1,5 Ton BBM Oplosan Minyak Mentah Diamankan Polisi, Satu Tersangka Diamankan

Daryono juga menjelaskan bahwa penyebab gempa megathrust di Indonesia memiliki kemiripan dengan gempa yang terjadi di Jepang pada 8 Agustus 2024, yang berkekuatan 7,1 magnitudo. Gempa ini menjadi peringatan serius bagi Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: