Prediksi BMKG Tentang Gempa Megathrust di Indonesia, Ternyata Gempa Ini Sudah Ada Sejak Abad ke 16
Prediksi BMKG Tentang Gempa Megathrust di Indonesia,--
Kesiapsiagaan merupakan kunci dalam menghadapi ancaman gempa megathrust di Indonesia. Meskipun prediksi waktu terjadinya gempa tidak dapat dilakukan secara pasti, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan siap menghadapi bencana ini.
BMKG telah melakukan berbagai langkah antisipasi, termasuk pengembangan dan peningkatan sistem InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) yang lebih canggih dan responsif.
BACA JUGA:'Jenderal Sudirman' Diarak, Ribuan Warga Seluma Tumpah Ruah di Jalan Raya
Daryono menegaskan bahwa sensor-sensor sistem InaTEWS telah dipasang di berbagai titik strategis di seluruh Indonesia untuk memantau aktivitas gempa dan tsunami secara real-time.
"Sensor-sensor sistem InaTEWS di berbagai titik strategis dapat segera menyebarluaskan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami di seluruh Indonesia, termasuk memantau aktivitas gempa dan tsunami di zona Megathrust Nankai Jepang dan sekitarnya secara real-time," jelasnya.
BACA JUGA:Pendaftaran CPNS 2024 Sudah di Depan Mata, Ini Bocoran Materi TIU, TWK dan TKP
Selain itu, BMKG juga aktif melakukan edukasi dan pelatihan mitigasi bencana kepada masyarakat, terutama di wilayah pesisir yang paling rentan terhadap dampak gempa megathrust dan tsunami.
Program-program seperti Sekolah Lapang Gempa bumi dan Tsunami (SLG), BMKG Goes To School (BGTS), dan Pembentukan Masyarakat Siaga Tsunami (Tsunami Ready Community) telah diluncurkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
BACA JUGA:Berhijab dalam Islam Wajib Hukumnya, Tapi 4 Cara Berjilbab Ini Justru Bikin Dosa
Ramalan Jayabaya dan Prediksi Megathrust di Masa Lalu
Menariknya, prediksi mengenai gempa megathrust di Indonesia ternyata tidak hanya berasal dari analisis ilmiah modern.
Ramalan Prabu Jayabaya, seorang raja Kediri yang terkenal dengan nubuat-nubuatnya, juga mengisyaratkan akan terjadinya gempa besar yang mengguncang wilayah Indonesia, terutama Pulau Jawa.
Ramalan ini tercatat dalam naskah yang dikenal sebagai Ramalan Jayabaya, yang disusun oleh Sunan Prapen pada tahun 1618.
Ramalan tersebut mengaitkan aktivitas vulkanik di Gunung Slamet dengan potensi gempa besar yang akan menciptakan parit besar di Pulau Jawa, menyatukan pantai utara dan selatan pulau tersebut.
BACA JUGA:Ini Rekomendasi Merek Skincare Ampuh untuk Menghilangkan Bekas Jerawat, Harga Ramah Dikantong
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: