Dokter Spesialis Penyakit Dalam Lulusan Unair Diduga Remehkan Kasus Bullying PPDS Undip, Ini Isi SS Statusnya
Status WA oknum dokter yang tidak simpati dengan kasus dokter magang bunuh diri--
Kalimat ini langsung memicu kemarahan netizen yang menganggap bahwa Ayu meremehkan perjuangan dan beban mental yang harus dihadapi oleh mahasiswa PPDS, terutama yang mengalami perundungan.
Reaksi negatif dari netizen pun berdatangan. Banyak yang menilai bahwa Ayu, sebagai seorang dokter yang seharusnya memahami betapa pentingnya kesehatan mental, justru menunjukkan sikap yang sangat tidak sensitif.
Beberapa komentar netizen yang viral diantaranya adalah, "Empati dikit lah bu. Kok bisa ngomong gitu sama juniornya yang meninggal? Apa ibu termasuk senior yang bully juniornya dulu?" dan "Dokter macam apaan nih, ngomong ga ada filternya sama sekali. Tercium aroma-aroma senioritasnya."
Kritik tersebut mengarah pada dugaan bahwa Ayu mungkin merupakan bagian dari budaya senioritas yang sering dikaitkan dengan praktik perundungan di lingkungan pendidikan dokter spesialis.
BACA JUGA:6 Hal yang Bisa Gagalkan Tahap Administrasi Pendaftaran CPNS 2024, Apa saja? Ini Daftarnya!
Hal ini juga menambah kecemasan akan dampak negatif dari sistem pendidikan yang tidak hanya menuntut kemampuan akademik, tetapi juga seringkali diwarnai dengan tekanan psikologis yang ekstrem.
Isu Bullying di PPDS Undip
Kasus perundungan di lingkungan PPDS Undip sendiri telah menjadi topik hangat di berbagai media sejak kasus bunuh diri Dokter Aulia Risma mencuat.
Aulia yang merupakan dokter muda di program spesialisasi anestesiologi, diduga mengalami tekanan berat akibat perundungan yang dilakukan oleh beberapa senior dan rekan sejawatnya di rumah sakit.
Bullying, atau perundungan, dalam konteks pendidikan dokter spesialis tidak hanya berupa tindakan fisik atau verbal, tetapi seringkali juga berupa tekanan mental yang luar biasa.
Para mahasiswa PPDS sering kali dihadapkan pada beban kerja yang sangat berat, jam kerja yang panjang, serta ekspektasi tinggi dari senior dan tenaga pengajar.
Dalam beberapa kasus, tekanan ini diperparah dengan sikap intimidatif dari senior atau bahkan rekan sejawat, yang merasa lebih superior.
Kasus yang menimpa Dokter Aulia Risma membuka mata banyak pihak tentang perlunya reformasi dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia.
Banyak yang menyerukan agar pemerintah dan institusi pendidikan terkait segera mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: