Iklan dempo dalam berita

Jelang Upacara Pemasangan Batu Chattra, Ramai Tagline Soal 'Pray for Borobudur', Ada Apa?

Jelang Upacara Pemasangan Batu Chattra, Ramai Tagline Soal 'Pray for Borobudur', Ada Apa?

Ramai Tagline Soal 'Pray for Borobudur'--

Namun, meskipun terdapat bukti arkeologis yang menentang pemasangan chattra, pemerintah tetap melanjutkan rencana ini.

Hal ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, yang menganggap bahwa pemasangan chattra di stupa induk Borobudur hanya akan merusak nilai sejarah dan arkeologi candi tersebut.

BACA JUGA:Perbedaan PPPK Penuh Waktu dan Paruh Waktu Pada Seleksi PPPK 2024, Bagaimana Gajinya?

Pro Kontra dan Dampaknya pada Warisan Dunia

Sebagai situs warisan dunia yang diakui UNESCO, Candi Borobudur tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia, tetapi juga simbol spiritual dan budaya yang penting bagi masyarakat internasional.

Setiap tindakan yang diambil terhadap Borobudur harus dilakukan dengan mempertimbangkan dampak jangka panjangnya, baik dari segi sejarah, arkeologi, maupun nilai spiritual.

Pemasangan chattra di stupa induk Borobudur dianggap oleh banyak pihak sebagai tindakan yang berpotensi merusak integritas candi.

Sebagai warisan dunia, Borobudur harus dilindungi dari segala bentuk rekonstruksi yang tidak sesuai dengan sejarah aslinya. Inilah yang menjadi dasar munculnya protes dan tagline "Pray For Borobudur."

BACA JUGA:Honorer Tidak Lulus Selesi PPPK 2024, Tenang! Ini Mekanisme yang Disiapkan Menpan-RB

Meski begitu, ada juga pihak yang mendukung pemasangan chattra sebagai upaya untuk mengembalikan elemen spiritual yang pernah ada di Borobudur.

Bagi sebagian umat Buddha, chattra dianggap sebagai simbol perlindungan dan penghormatan, sehingga pemasangannya diharapkan dapat membawa nilai-nilai positif.

Kontroversi mengenai pemasangan chattra di Candi Borobudur telah memicu perdebatan sengit antara pemerintah, komunitas arkeologi, dan masyarakat umum.

Meskipun pemerintah telah merencanakan upacara peresmian pemasangan chattra pada 18 September 2024, banyak pihak yang merasa keberatan dengan langkah tersebut.

Tagline "Pray For Borobudur" yang viral di media sosial mencerminkan kekhawatiran masyarakat terhadap keberlanjutan pelestarian candi ini sesuai dengan kaidah arkeologi dan sejarah.

Sheila Silvina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: