Iklan dempo dalam berita

Ini Contoh Tradisi Maulid Nabi di Sumatera yang Terkenal dan Unik

Ini Contoh Tradisi Maulid Nabi di Sumatera yang Terkenal dan Unik

Tradisi Maulid Nabi di Sumatera--

Uang yang terkumpul dari tradisi ini akan disumbangkan untuk pembangunan atau penyediaan fasilitas masjid sebagai bentuk rasa syukur.

Tradisi bungo lado ini merupakan representasi dari ajaran Islam yang terkandung dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 148, yang mengajarkan umat manusia untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. 

BACA JUGA:Ini Jenis Kiamat dan Tanda-tandanya, Ada yang Sudah Terjadi?

Pelaksanaan tradisi ini melibatkan orang-orang yang memiliki kemampuan dalam bertutur kata yang baik secara mental, moral, dan tingkah laku, seperti Cadiak Pandai, Bundo Kanduang, Alim Ulama, dan para wali nagari setempat. 

Hal ini dikarenakan pelaksanaan bungo lado memerlukan pemahaman yang mendalam tentang makna-makna bacaan dan pepatah yang disampaikan selama tradisi berlangsung.

BACA JUGA:Foto dan Video Pegunungan di Arab Saudi Menghijau Heboh di Media Sosial! Benarkah Tanda-tanda Kiamat?

3. Maulid Arba'in

Di beberapa daerah di Sumatera selatan, khususnya di kampong arab, terdapat tradisi Maulid Arba'in yang memiliki keunikan dalam durasi perayaannya. 

Sesuai dengan namanya, Maulid Arba'in dirayakan selama 40 hari, mulai dari tanggal 1 Rabiul Awal hingga 10 Rabiul Akhir. Ini adalah perayaan Maulid Nabi yang berlangsung lebih lama dibandingkan dengan perayaan pada umumnya.

Pelaksanaan Maulid Arba'in diawali dengan pembacaan surat Yasin, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat Al Fatihah, dan dilanjutkan dengan membaca maulid Dhiyaul Lami' atau Simtud Duror hingga selesai. 

BACA JUGA:Bacaan Doa Ganti Nama Anak Perempuan dan Laki-laki Menurut Islam, Bisa Diamalkan Umat Muslim

Setelah itu, biasanya diadakan sambutan oleh Shohibul Bait jika perayaan dilakukan di rumah warga, atau sambutan oleh ketua majelis jika dilakukan oleh kelompok majelis. Kemudian dilanjutkan dengan ceramah oleh ustad atau kiai.

Setelah rangkaian acara tersebut, dihidangkan berbagai makanan khas Arab, dengan menu utama biasanya adalah nasi Mandi.

Peserta yang hadir dalam Maulid Arba'in meliputi masyarakat setempat, para ulama, sultan Palembang, habib dari dalam maupun luar kota atau luar negeri, serta kalangan anak muda.

BACA JUGA:Ingin Punya Mobil? Selain Ikhtiar, Amalkan Doa Ini, InsyaAllah Terkabul

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: