Iklan dempo dalam berita

Dini Mahasiswi Kedokteran Viral, Buka Jastip Tanda Tangan Dosen, Bayaran Seikhlasnya Tapi Omsetnya Bukan Main

Dini Mahasiswi Kedokteran Viral, Buka Jastip Tanda Tangan Dosen, Bayaran Seikhlasnya Tapi Omsetnya Bukan Main

Dini mahasiswi fakultas kedokteran yang viral karena jastip tanda tangan dosen--

Saat itu, pelanggan tersebut sedang bertengkar dengan pacarnya, dan si pacar mengancam akan bunuh diri.

"Waktu itu ada yang minta anjem, tapi disuruh ke kos pacarnya. Disuruh lihatin pacarnya, karena yang ceweknya itu ngancem bunuh diri saat mereka berantem,” cerita Dini.

BACA JUGA:PNS Ini Digerebek Suami, Selingkuh dengan Rekan Kerjanya, Berujung Dipecat

Pengalaman seperti ini membuat bisnis Dini semakin menarik, sekaligus menantang. Selain melayani permintaan yang unik, Dini juga merasa senang bisa membantu banyak orang dalam berbagai situasi. 

Bisnis anjem dan jastip ini tidak hanya soal uang, tetapi juga soal membangun hubungan dan saling membantu.

BACA JUGA:Daftar 8 Pinjaman Online Paling Mudah di ACC September 2024, Solusi Tepat saat Darurat!

Omzet Jutaan Rupiah Setiap Bulan

Meski Dini menjalankan bisnis ini dengan santai dan tarif yang bervariasi, penghasilannya ternyata tidak bisa dianggap remeh. 

Dalam sebulan, Dini bisa meraih pendapatan antara Rp 3 juta hingga Rp 4 juta. Bahkan, pada bulan-bulan tertentu ketika orderan ramai, seperti saat arus balik mahasiswa setelah libur, omzetnya bisa melonjak hingga Rp 6 juta.

"Paling ramai itu saat arus balik mahasiswa Unnes. Dalam sehari, saya bisa bolak-balik dari Unnes ke Stasiun Poncol sampai 10 kali. Sehari bisa dapet Rp 400 ribu, dan sebulan pernah dapet Rp 6 juta," jelas Dini.

BACA JUGA:Ini Faktor-faktor Penyebab Bank Perekonomian Rakyat Bangkrut, Apa Saja?

Pendapatan sebesar itu tentu sangat menguntungkan bagi seorang mahasiswa. Dengan penghasilan yang cukup besar, Dini bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, bahkan di sela-sela kesibukannya menyelesaikan skripsi sebagai mahasiswa semester akhir.

Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial

Untuk menyebarkan informasi tentang jasanya, Dini tidak menggunakan aplikasi khusus seperti layanan ojek online. 

Sebaliknya, ia memanfaatkan jejaring media sosial, terutama platform X (sebelumnya Twitter), untuk menawarkan jasanya. Berkat promosi dari mulut ke mulut dan jaringan sosial yang luas, bisnis Dini semakin berkembang pesat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: