Ini 2 Kriteria yang Diusulkan DPR untuk Pengguna BBM Subsidi Pertalite
Pemerintah godok rencana pembatasan pembelian BBM subsidi--
Sugeng menegaskan bahwa subsidi BBM harus adil, tepat sasaran, dan menyasar kepada orang-orang yang tidak mampu.
Dengan menetapkan dua kriteria ini, diharapkan penggunaan BBM subsidi bisa lebih efisien dan tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang mampu membeli BBM nonsubsidi.
Pembatasan pengguna Pertalite masih dalam tahap pembahasan, terutama mengenai peraturan yang akan diterapkan pada 1 Oktober mendatang, seperti yang dinyatakan oleh Menteri Bahlil pada bulan Agustus lalu.
Namun, meski waktu penerapan semakin dekat, regulasi terkait hal ini belum juga terbit. Bahlil mengungkapkan keraguannya mengenai kelengkapan peraturan yang diperlukan. "Feeling saya belum. Feeling saya belum," ujarnya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat.
BACA JUGA:Belum Lama Dilantik, Anggota Dewan Kepahiang Ikut Rapat Paripurna Pakai Baju Kaos
Hal ini menunjukkan tantangan dalam memastikan bahwa semua aspek peraturan dapat diterapkan dengan baik sebelum kebijakan mulai berlaku.
Kendaraan yang Masih Diperbolehkan Menggunakan Subsidi
Dalam penjelasan terpisah, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Erika Retnowati, menjelaskan bahwa setidaknya ada tujuh jenis kendaraan yang masih diperbolehkan untuk menggunakan BBM subsidi Pertalite setelah pembatasan diberlakukan.
"Yang menyangkut masyarakat banyak, yang dibutuhkan sehari-hari oleh masyarakat itu tetap mendapatkan subsidi. Seperti angkot, ojol, taksi online, bus umum," ujarnya pada Selasa.
BACA JUGA:Rampas Motor Sepasang Kekasih, 2 Pelaku Begal Ditangkap, Polisi Buru Pelaku Lainnya
Penting untuk dicatat bahwa kendaraan logistik juga akan tetap diperbolehkan membeli Pertalite. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memastikan akses BBM subsidi bagi moda transportasi yang paling penting bagi masyarakat, yang berfungsi dalam aktivitas sehari-hari.
Pemahaman tentang Pertalite
Pertalite adalah bahan bakar minyak (BBM) gasoline yang memiliki angka oktan 90. Produk ini dikeluarkan oleh PT Pertamina dan menjadi alternatif bagi masyarakat yang mencari BBM dengan harga lebih terjangkau dibandingkan Pertamax.
Pertalite memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui. Di satu sisi, Pertalite lebih tepat digunakan untuk kendaraan bermesin bensin yang saat ini beredar di Indonesia.
Namun, kualitasnya masih di bawah Pertamax dalam hal kebersihan pembakaran. Penggunaan Pertalite dalam jangka panjang pada mesin injeksi juga dapat mengurangi efisiensi mesin.
BACA JUGA:10 Makanan Khas Bengkulu yang Wajib Dicoba saat Berkunjung, Dijamin Bikin Nagih!
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga Pertalite sangat beragam, termasuk fluktuasi harga minyak dunia, kebijakan pemerintah, serta permintaan dan pasokan di pasar domestik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: