Begini Kronologi Kegaduhan Diacara Pembekalan Lemhannas yang Berujung Pemecatan Tia Rahmania

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Begini kronologi kegaduhan diacara pembekalan Lemhannas yang berujung pemecatan Tia Rahmania.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) baru-baru ini memutuskan untuk mencopot Tia Rahmania dari posisi Calon Legislatif (Caleg) DPR terpilih dan menggantinya dengan Bonnie Triyana.

Keputusan ini terungkap melalui pengumuman resmi yang diunggah di situs KPU menyatakan, Bonnie Triyana dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menggantikan calon terpilih atas nama Tia Rahmania, M.Psi., Psikolog. (peringkat suara sah ke I, nomor urut 2). Tia Rahmania, M.Psi., Psikolog. tidak lagi memenuhi syarat menjadi anggota DPR.

BACA JUGA:Unik, Es Krim Rasa Paracetamol, Solusi Tepat Minum Obat

Tentu saja, keputusan tersebut menimbulkan pertanyaan besar tentang apa yang sebenarnya terjadi, terutama mengenai kegaduhan yang terjadi dalam acara pembekalan di Lemhanas yang berujung pada pemecatan Tia Rahmania? Simak artikel ini hingga akhir untuk mengetahui kronologi lengkapnya.

Tia Rahmania, seorang akademisi sekaligus politikus yang menjabat sebagai caleg nomor urut 2 dari Dapil 1 Banten (Pandeglang-Lebak), sebelumnya telah mendapatkan suara yang signifikan, yakni 37.359 suara. 

Sebagai perbandingan, Bonnie Triyana meraih 36.516 suara, menjadikannya sebagai caleg kedua di partai yang sama. Namun, situasi mulai memanas ketika Tia menghadiri acara di Lemhannas, di mana ia secara tiba-tiba memotong ceramah yang disampaikan oleh Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.

BACA JUGA:12 Tempat Wisata Terpopuler di Indonesia, Mudah Dijangkau dan Banyak Dikunjungi Turis Asing

Berikut Kegaduhan di Acara Pembekalan Lemhannas yang Berujung Pemecatan Tia Rahmania:

Acara yang bertajuk "Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Calon Anggota DPR Periode 2024-2029" berlangsung pada hari Minggu, 22 September 2024, dan disiarkan secara langsung melalui akun YouTube Lemhannas. 

Dalam acara tersebut, Nurul Ghufron memberikan materi tentang penguatan antikorupsi. Namun, Tia yang tidak bisa menahan diri, mengeluarkan kritik tajamnya. Ia mengungkapkan ketidakpuasan terhadap Ghufron dengan menyatakan, "Ini saya makin enek soalnya, pusing saya. Izin, ya, Pak Nurul Ghufron yang terhormat... kalau kata psikologi ini terjadi disorientasi kognitif di kepala saya. Artinya terjadi konflik di dalam batin saya."

Kritik Tia semakin tajam ketika ia meminta Ghufron untuk membahas kasus etik yang menjeratnya, bukannya teori-teori antikorupsi. Tia menekankan pentingnya integritas dan moralitas dalam pencegahan korupsi, yang seharusnya ditunjukkan oleh mereka yang berada di posisi tinggi seperti Ghufron. 

Ia melanjutkan, "Bagaimana Bapak bisa lolos Dewas, Dewan Etik, kemudian di PTUN sukses... Mohon maaf Pak, Bapak bukan produk dari kami." Tindakan Tia ini tidak hanya menciptakan suasana tegang, tetapi juga menjadi viral di media sosial.

BACA JUGA:Terong Makan Terong! Viral Video 2 Pemuda di Lombok Timur Berdurasi 59 Detik Bikin Warga Resah

Sumber: