Pria Ini Dituduh Terlibat PKI, Padahal Sumbang Emas 28 Kilogram untuk Monas
Teuku Markam, orang yang menyumbangkan 28 Kg emas untuk Monas, namun kemudian dituduh terlibat PKI--
Sebagai informasi, emas di ujung Monas telah mengalami perbaikan dan penambahan lapisan emas di tahun 1995 dalam rangka menyambut kemerdekaan Indonesia ke 50. Total emas yang berada di puncak Monas saat ini seberat 50 kg
Teuku Markam Ajudan Jenderal Gatot
Nama Teuku Markam tidak bisa dilepaskan dari proses pembangunan Monas.
Bangunan yang berlokasi di jantung ibukota Indonesia ini dikenal salah satunya karena di ujung tugu ini bertengger bongkahan emas dengan berat sekitar 38 kilogram.
Melansir repositori.kemdikbud.go.id, Teuku Markam inilah yang merupakan orang di balik bertenggernya logam mulia di puncak tugu Monas tersebut.
BACA JUGA:Bisa Bahaya untuk Tubuh, Jangan Campur 5 Jenis Makanan Ini saat Mengonsumsi Nasi
Dari total 38 kg emas yang dipajang di ujung tugu, 28 kilogram di antaranya merupakan sumbangan dari filantropi bernama Teuku Markam.
Diketahui, Teuku Markam adalah seorang pengusaha asal Aceh yang pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia era pemerintahan Orde Lama.
Logam mulia yang bertengger di puncak tugu Monas adalah salah satu sumbangan dari filantropi Teuku Markam pada era Orde Lama.
Melansir ikpni.or.id, Teuku Markam juga ikut serta membebaskan lahan Senayan sebagai pusat olahraga terbesar di Indonesia. Teuku Markam sempat dikaitkan sebagai anggota kabinet bayangan Ir Soekarno.
Tak mengherankan, namanya tidak bisa dilepaskan dari keberhasilan perekonomian Indonesia di zaman Orde Lama.
BACA JUGA:Makan Nasi Goreng Campur Timun Bisa Ternyata Sebabkan Penyakit Saraf hingga Kanker, Yuk Simak
Teuku Markam berasal dari keturunan Ulelebalang Aceh yang lahir pada 1925.
Teuku Markam sempat menempuh pendidikan sampai kelas empat SR (Sekolah Rakyat).
Saat usia remaja, Teuku Markam memutuskan menempuh pendidikan wajib militer di Koeta Radja.
Teuku Markam berhasil menyelesaikan pendidikan tersebut dan tamat berpangkat letnan satu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: