Pertamax Green 92 Bakal Jadi Pengganti Pertalite, Cek Harga dan Keunggulannya
Pertamax Green 92 Bakal Jadi Pengganti Pertalite--
Worldwide Fuel Charter (WWFC) menetapkan batas pemakaian ethanol maksimal 10 persen. Ada pun pada Pertamax Green 92, penggunaan ethanol sebanyak 7 persen yang masih berada di bawah ambang batas.
Angka oktan tinggi pada BBM turut berpengaruh pada proses pembakaran yang lebih sempurna pada mesin. Pembakaran yang terjadi tidak meninggalkan residu. Oleh sebab itu, mesin kendaraan yang disuplai dengan BBM beroktan tinggi cenderung bersih dari kerak.
BACA JUGA:HUT TNI Ke-79, Satgas Pam Pulau Terluar Enggano Gotong Royong Pembangunan Masjid
Kandungan Pertamax Green 92
Mengenai kandungan dari Pertamax Green 92, melalui lama resmi MyPertamina dijelaskan bahwa calon BBM baru tersebut gabungan Pertalite yang dicampur etanol 7 persen, artinya lebih tinggi 2 persen dari Pertamax Green 95 yang dijual saat ini.
Sama seperti Pertamax Green 95, di mana sumber etanol dihasilkan dari tebu yang biasa di ekstrak menjadi gula, dan wilayah Jawa Timur diketahui menjadi salah satu penghasil tebu terbesar. Sehingga BBM jenis etanol itu pertama kali dijual di daerah Surabaya.
Harga BBM Green 95
Pertamax Green 95 pertama kali dijual 24 Juli 2023 lalu seharga Rp13.500 per liter, memasuki Agustus Rp15.000 per liter, dan Oktober kembali naik Rp16.000 per liter, lalu 2024 turun menjadi Rp13.900 per liter, dan sekarang Rp13.650 per liter.
Jika dilihat dari banderolan haranya tersebut, artinya dengan selisuh 3 oktan lebih rendah, diduga Pertamina akan menjual Pertamax Green 92 di range Rp12 ribuan, namun belum ada kabar resmi terkait BBM baru tersebut.
BACA JUGA:Kepincut Motor Bebek Legendaris, Segini Biaya Pajak Honda Revo untuk Semua Tipe
Kelebihan Pertamax Green 92
Sementara itu, dari rencana pemerintah yang bakal mengganti bahan bakar minyak jenis Pertalite dengan Pertamax Green 92 jelas ada kelebihan yang tersimpan dari Pertamax Green 92 tersebut.
Adapun keunggulan Pertamax Green dibandingkan Pertalite, di antaranya:
1. Lebih Ramah Lingkungan
Langkah pergantian dari Pertalite menjadi Pertamax Green 92 sejalan dengan perintah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bahwa nilai oktan BBM minimal di angka 91.
Sebab, kebijakan yang berasal dari mandat KLHK ini mengharuskan nilai oktan BBM minimal di angka 91 untuk mengurangi kerusakan lingkungan.
Penggunaan bioetanol ini sesuai dengan aspek lingkungan untuk menurunkan emisi karbon dan memenuhi penggunaan bioenergi. Akibatnya, gas buangan dari Pertamax Green 92 menjadi lebih ramah lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: